Pengamat: Golkar Sedang Gali Liang Kuburnya Sendiri
dengan menunjuk Bamsoet bakal membuat posisi Partai Golkar menjadi tidak strategis untuk Pilkada
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Jerry Sumampouw menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto blunder karena telah menunjuk Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet sebagai Ketua DPR gantikan Setya Novanto.
Sebab, Jerry menilai, dengan menunjuk Bamsoet bakal membuat posisi Partai Golkar menjadi tidak strategis untuk Pilkada maupun Pemilu 2019 mendatang.
"Memasukkan Bamsoet akan memicu kontroversi publik ini juga menjadi enggak strategis baik dalam Pilkada maupun pemilu 2019," ujar Jerry dalam diskusi PARA Syndicate di kawasan Jakarta, Senin (15/1/2018).
"Jadi menurut saya, dengan ini Golkar sedang menggali liang kuburnya sendiri," ucap Jerry.
Baca: Fredrich Imbau Seluruh Advokat Boikot KPK
Pandangan publik terhadap Partai Golkar menurut Jerry mulai positif ketika Airlangga mendapat mandat sebagai Ketua Umum karena latar belakangnya yang tidak terjerat kasus hukum apapun.
Namun, kata Jerry, keputusan menunjuk Bamsoet sebagai Ketua DPR malahan membuat publik bertanya-tanya dan keputusan itu dapat menggerus keterpilihan Partai Golkar pada kontestasi pemilu tahun depan.
"Saya kira kalau begini di 2019 akan turun lagi. Jadi saya kira kalau nama ini tetap dimajukan tidak strategis dan tidak baik bagi keberlanjutan partai Golkar sendiri. kami berharap di 2019 ada perbaikan dari sisi suaranya di dalam pemilu," ucap Jerry.
Jerry pun mempertanyakan janji Airlangga yang ingin melakukan bersih-bersih di internal Golkar. Dengan penunjukan ini, Jerry menilai Airlangga tidak menepati janjinya.
"Nah kalau pembersihan, namun sebagai ketua umum menyetujui orang seperti ini menjadi Ketua DPR, saya kira ini bukan bersih-bersih namanya. Ini melanggengkan kekotoran di dalam tubuh Partai Golkar sendiri," tutur Jerry.