Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perludem: Mahar Politik Seperti Kentut, Bau Busuk Tapi Tak Ada yang Mengaku

Menurutnya, isu mahar politik ‎selama ini hanya mengemuka di publik saja dan tidak dapat dibuktikan dengan valid.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Perludem: Mahar Politik Seperti Kentut, Bau Busuk Tapi Tak Ada yang Mengaku
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni, dan Kordinator Sigma Indonesia Said Salahuddin (kiri ke kanan), menjadi pembicara pada diskusi terkait Pilkada DKI Jakarta, Senin (9/7/2012). Diskusi ini menyoal wacana penundaan Pilkada DKI Jakarta 2012 karena permasalahan DPT. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni mengungkapkan isu mahar politik tidak hanya terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 saja.

Menurutnya, isu mahar politik sudah terdengar sejak pelaksanaaan Pemilu 2015 lalu.

"Mahar politik bukan isu baru. 2015, ada pengakuan dari Sebastian Salang gagal maju Pilkada di Manggarai Timur. Karena kurang satu kursi untuk menggenapi 20 persen harus setor sejumlah uang," kata Titi di Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Titi menuturkan, ‎selain Sebastian Salang, pada tahun yang sama calon Bupati Simalungun ‎dimintai uang hingga Rp 500 juta untuk membeli satu kursi guna menjadi kepala daerah.

Dikatakannya, kasus tersebut tidak berkembang dan mandeg.

"Waktu itu Bawaslu biang tidak punya instrumen hukum untuk menindaklanjuti laporan. Tapi itu sudah mengemuka di publik," tuturnya.

Menurutnya, isu mahar politik ‎selama ini hanya mengemuka di publik saja dan tidak dapat dibuktikan dengan valid.

BERITA TERKAIT

Dikatakannya, isu mahar politik hanya menjadi perbincangan di ranah publik dan umumnya tidak ada tindak lanjut.

"‎Tidak heran kalau orang mengatakan mahar politik itu seperti kentut, yang bau busuknya kemana-mana tapi tidak ada yang mau mengaku," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas