Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Akan Berangkatkan Satgas Kesehatan Permanen ke Papua

Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa TNI akan memberangkatkan Satgas Kesehatan yang lebih permanen ke Papua

Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
zoom-in TNI Akan Berangkatkan Satgas Kesehatan Permanen ke Papua
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) terus melaksanakan pengobatan terhadap anak-anak yang terkena campak dan gizi buruk. Mereka dirawat di Puskemas yang tersebar di beberapa Distrik Kabupaten Asmat. Sementara itu, pasien yang kondisinya parah dan harus mendapatkan penanganan serius di evakuasi menuju RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Senin (22/1/2018). Berdasarkan data laporan Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB menerangkan bahwa terdapat 51 orang anak yang dirawat inap di RSUD Agats dan 42 orang anak rawat inap di Aula GPI Betlehem yang berada di belakang rumah sakit. Pada hari ini berhasil di evakuasi 4 orang anak yang berasal dari Distrik Kopay Safan dan Distrik Sawaerma. (PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa TNI akan memberangkatkan Satgas Kesehatan yang lebih permanen ke Papua pada Kamis (25/1/2018).

Rencananya, Panglima Jenderal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan melepas langsung tim tersebut di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma pada pukul 08.00.

Hal itu diungkapkannya usai menghadiri Penutupan Rapat Pimpinan TNI tahun 2018 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (24/1/2018).

"Besok kita akan memberangkatkan tim yang permanen Satgas. Besok jam delapan di Halim, kita ada apel komandan satuan, lanjutan dari ini. Sekaligus Panglima ingin besok melepas tim satgas kesehatan yang akan lebih permanen, kira-kira sedang dibicarakan," kata Fadhilah.

Satgas tersebut akan bergabung dengan tim dari Kodam 17 TNI yang sudah lebih dulu berada di sana untuk menanggulangi wabah campak dan kelaparan di Papua.

"Sampai di sana tim yang berangkat bergabung dengan Kodam 17, karena Kodam 17 begitu sudah mendengar dari Pemda dia sudah bentuk tim di sana,"

Tapi karena tenaga ahli dan dokternya kurang maka akan dikirimkan lagi Satgas Kesehatan untuk menguatkan tim yang sudah ada.

Berita Rekomendasi

Satgas Kesehatan permanen yang akan dikirim akan membawa bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan, tenaga ahli, serta peralatan yang lebih lengkap.

"Artinya ada dokter, ada paramedis, ditambah yang paling utama adalah obat-obatan berdasarkan informasi awal yang masuk, plus bahan makanan untuk menguatkan pasien kalo memang kurang akibat dari kurang gizi atau yang lain-lain," kata Fadhil.

Menurutnya, Satgas tersebut akan berada di wilayah-wilayah terpencil di Papua selama sekira enam sampai sembilan bulan.

"Paling tidak enam bulan atau sembilan bulan. Semoga ini lebih lengkap, lebih tertata dan semoga ini menjadi model untuk seterusnya," kata Fadhil.

Rencananya, Satgas tersebut nantinya juga akan ditempatkan di daerah-daerah terpencil secara berkeliling di daerah terpencil selain di Papua.

"Kebetulan sekarang ada di Papua, tapi nanti akan berkeliling. Jadi nanti ada tim dokter terbangnya, atau dokter perahulah katakan, itu sedang ditata," kata Fadhil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas