TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Andi Narogong yang juga terdakwa di kasus korupsi e-KTP ternyata kerap wara-wiri menggunakan mobil dengan nomor polisi B 1 KTP.

Politisi Gerindra, Yusnan Sholihin mengatakan hal itu dilakukan untuk meyakinkan para pengusaha agar bergabung dalam proyek e-KTP.

Keterangan Yusnan ini diungkap dalam sidang korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Kamis (25/1/2018) kemarin.

Pengakuan Yusnan sebagai mantan Direktur Utama Sucofindo ini bermula saat Yusnan me‎njawab pertanyaan hakim di persidangan Setya Novanto.

Baca: KPK Persilakan Setya Novanto Bongkar Pelaku Utama Skandal Korupsi e-KTP

Dalam proyek e-KTP, Yusnan mengklaim bisa mengintegrasikan chips dalam produk AFIS asal Amerika Serikat.

"Produk saya AFIS Cogen, bisa mengaplikasi chips e-KTP. Dia (Andi) sepertinya sudah yakin betul soal proyek e-KTP, mobilnya saja pakai B 1 KTP. Saya kan sebagai pengusaha harus cek dulu benar gak proyek ini. Karena nyiapin tim kan pakai dana," terangnya.

Lanjut Yusnan ‎juga mengakui meminta bantuan pada Mirwan Amir, untuk menanyakan apakah betul ada proyek e-KTP.

Mirwan lanjut meneruskan bertanya ke Setya Novanto.

"‎Pak Mirwan itu sahabat saya. Saya memang menanyakan proyek e-KTP karena Pak Andi Narogong bicara duluan. Saya tahu ada e-KTP dari Andi Narogong," papar Yusnan.

Lanjut, Mirwan yang juga hadir di sidang sebagai saksi membenarkan dirinya kenal dan bersahabat sudah lama dengan Yusnan.

"Kenal sudah lama dengan Yusnan. Pak Yusnan tanya sama saya, bang apa pemerintah ada rencana e-KTP‎. Sebagai teman ya saya tanyakan, saat itu terdakwa bilang belum ada sama sekali, akan berencana iya. Belum ada kepastian program e-KTP," singkat Mirwan.

Baca: Jadi Tahanan, Setya Novanto Curhat: Merasa Jadi Anak kos dan Rakyat Jelata