Main Isu SARA, Parpol Bisa Ditinggalkan Rakyat
Lebih lanjut, Yudi juga meyakini para politisi sudah belajar bahwa kontestasi politik tidak bisa lagi mengangkat isu-isu SARA.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang tahun politik 2018 ini,Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP) Yudi Latief berpesan agar partai politik tidak memainkan isu SARA.
Yudi Latief menjelaskan Indonesia merupakan bangsa yang bisa belajar cepat.
Menurut dia, Indonesia memahami betul bahwa masalah bangsa, isu soal ketertinggalan, ketidakadilan, tidak bisa diselesaikan hanya dengan jalan melawan politisasi atas perbedaan identitas.
Baca: Ashraf Ali Jabat Ketua PP Ikatan Alumni UBK: Saya Cinta Bung Karno
"Jangan energi nasional kita dihabisi untuk hal-hal saling memusuhi, saling melakukan persekusi, saling mengucilkan satu sama lain," tegas Yudi diacara Pertemuan Kebangsaan NCBI bertajuk"Mengawal Demokrasi: Menolak Politik SARA, Merawat Kebinekaan," Sabtu (27/1/2018) di Matraman, Jakarta Timur.
Lebih lanjut, Yudi juga meyakini para politisi sudah belajar bahwa kontestasi politik tidak bisa lagi mengangkat isu-isu SARA.
Baca: IDI Diminta Tak Bela Perawat yang Lecehkan Pasien National Hospital
Sebab, dalam jangka panjang bisa saja partai partai politik yang hanya mengandalkan kebencian atau isu-isu SARA kehilangan popuralitas serta dukungan publiknya.
Saat ini lanjut Yudi, partai-partai politik dalam mengusung kepala daerah terlihat usaha mereka melenturkan ketegangan-ketegangan identitas.
Caranya dengan bersedia melakukan koalisi yang dianggap akan terjadi pembelahan terhadap blok-blok politik yang lebih cair.
"Itu memberi efek domino kepada rakyat bahwa ternyata sementara ini kita dihadap-hadapkan, elite politiknya bisa berbaur terhadap pihak-pihak yang dianggap sebagai lawan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.