Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Sangka, Gubernur Jawa Tengah Pernah Terusir dari Rumahnya

Tak ada yang menyangka, bahwa ternyata Ganjar Pranowo yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah terusir dari rumahnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Siapa Sangka, Gubernur Jawa Tengah Pernah Terusir dari Rumahnya
TRIBUNNEWS.COM / VINCENTIUS JYESTHA
Ganjar Pranowo 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Tak ada yang menyangka, bahwa ternyata Ganjar Pranowo yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah terusir dari rumahnya.

Sebab, rumah yang ia tinggali beserta keluarga di Tawangmangu, akan digunakan oleh pemiliknya. Ia beserta keluarganya harus pindah dalam waktu secepatnya.

Baca: Bocah SD di Surabaya Gigit Tangan Penculiknya, Begini Respon Polisi

Memang, sebelumnya rumah yang ia tinggali sudah dijual karena ingin pindah ke Karanganyar.

Tapi ada kesepakatan dengan pembeli, bahwa rumah untuk sementara masih boleh ditinggali sembari ayah Ganjar mendapatkan rumah kontrakan baru di Karanganyar.

Namun, suatu ketika tanpa ada pemberitahuan, sang pembeli datang ke rumah dan ingin segera menempati rumah itu secepatnya.

Berita Rekomendasi

Paginya, Ganjar beserta keluarga meninggalkan rumah, dan menuju ke Karanganyar. Karena dalam waktu mendadak, mereka sempat kesulitan mencari rumah kontrakan sementara.

Meski akhirnya terpaksa tinggal di rumah kontrakan yang sederhana, dan dekat dengan pabrik gamping.

Cerita ini, adalah penggalan dari kisah masa kecil Ganjar yang kini telah dibukukan.

Buku berbentuk novel yang ditulis oleh Gatotkoco Santoso, diluncurkan pada Senin (29/1/2018) sore di Dusun Sawit, Desa Kunti, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.

Penulis yang juga pernah menulis buku berjudul Jokowi Si Tukang Kayu, dan novel Sarjana Muda, telah melakukan observasi mendalam.

Baik terhadap Ganjar, keluarganya, teman dekat Ganjar, hingga warga Tawangmangu yang dahulu adalah tetangga sang gubernur.

Menurut Gatotkoco, novel setebal 344 halaman dengan 36 judul yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama ini, mengisahkan masa kecil Ganjar.

Penyusunan berdasar hasil wawancara langsung dengan Ganjar dan beberapa sahabat, serta berbagai sumber lainnya.

"Buku novel ini saya tulis dua tahun, karena saat itu baru lahiran anak saya jadi kadang anak nangis jadi berhenti nulis dulu. Launchingnya juga lama karena menyesuaikan waktu dengan jadwal padat pak gubernur," kata Gatotkoco.

Ia juga mengungkapkan, novel ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda.

Meski tulisan ini hanyalah sebuah novel tentang perjalanan hidup tapi kisahnya mengajari tentang nilai-nilai luhur yang harus selalu dijunjung, yang hingga dahulu sampai sekarang takkan lekang oleh waktu, yaitu keyakinan, keuletan, dan sikap hormat kepada kedua orangtua, khususnya ibu.

"Mudah-mudahan bisa menginspirasi anak muda. Meski dari keluarga sederhana dengan kerja keras terbukti bisa seperti ini."

"Ini adalah inspirasi untuk generasi selanjutnya, terlebih sekarang teknologi lebih memungkinkan sehingga mestinya bisa melebihi. Ini inspirasi untuk anak dan orangtua," katanya.

Pada prosesi launching, Ganjar hadir didampingi sang isteri Siti Atikoh Supriyanti. Prosesi peluncuran novel, dikemas apik oleh para seniman yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung (KLG).

Sementara Ganjar mengungkapkan, bahwa buku yang mengisahkan tentang dirinya, kali ini adalah yang ketiga.

Pertama terdapat buku berjudul Kontroversi Ganjar yang isinya cukup serius, kemudian terdapat buku berjudul Gubernur Jelata yang berisi cerita-cerita lucu, dan ketiga ini berjudul Anak Negeri ; Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo.

"Buku ini memang novel tapi aktor, waktu, dan tempatnya bener, tapi didramatisasi karena novel. Itu gaya khas mas Gatotkoco. Dia riset dengan keluarga, teman dekat saya, dan lainnya. Beberapa penggalan cerita memang menceritkan masa kecil saya. Presisinya 90 persen, selebihnya kembang-kembang saja," katanya.

Selain novel ini, imbuhnya, akan muncul lagi novel karya Gatotkoco tentang Ganjar. Jika yang ada saat ini adalah cerita tentang masa kecil sampai dewasa, maka karya berikutnya adalah ketika memasuki dunia politik dan lebih serius mengenai apa yang sudah dikerjakan sebagai gubernur dan tidak banyak yang mengetahuinya.

"Saya sudah mengorder untuk berikutnya yang lebih bagus lagi, dan dramatis lagi. Saya sudah siapkan materialnya, dan saya nggak tahu seperti apa nanti jadinya di tangan mas Gatotkoco," ungkap Ganjar.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas