Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Brigjen Pol M Iqbal: Ada yang Potong Video Pidato Kapolri

Iqbal mengatakan jika kalimat yang dilontarkan Tito dipotong menjadi kalimat tak utuh.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Brigjen Pol M Iqbal: Ada yang Potong Video Pidato Kapolri
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal, di rumah dinas Kapolri, di Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal mengatakan bahwa ada pihak yang memotong video pidato dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian sehingga menimbulkan interpretasi berbeda bagi yang menonton.

Iqbal mengatakan jika kalimat yang dilontarkan Tito dipotong menjadi kalimat tak utuh. Pesan yang dilontarkan Tito pun tak akan sampai, karena kalimatnya berbeda.

"Video itu adalah rekaman pada 8 Februari tahun 2017, di pondok pesantren kiai Makruf Amin. Dan itu sudah dipotong-potong jadi kalimat tidak utuh. Bagaimana kalau kalimat tidak utuh, pesan pasti akan tidak utuh juga, tidak sampai. Akhirnya menimbulkan interpretasi masing-masing yang menonton itu," ujar Iqbal di rumah dinas Kapolri, Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).

Ia menuturkan jika bagian dalam video yang dipotong sangatlah banyak. Iqbal menegaskan Tito tak pernah bermaksud menyudutkan pihak-pihak tertentu. Menurutnya, justru ada beberapa pihak yang berusaha menyalahkan Tito melalui media-media.

Baca: Kasus Suap Pengadilan Tinggi Manado, Politikus Golkar Aditya Moha Berharap Segera Disidang

"Sangat banyak, dipotong kemudian ditempatkan (video). Itu kontennya yang dipotong. Konteksnya pada waktu itu pada Februari 2017 itu kan lagi hangat-hangatnya situasi pilkada DKI. Bahwa pak kapolri memotivasi dan menyampaikan ke seluruh jajaran untuk lebih memperkuat tali silahturahmi kepada semua Organisasi Islam. Tidak ada satupun, kecuali ada kelompok-kelompok yang ingin merongrong NKRI. Kita semua sepakat itu," ungkapnya.

Disinggung apakah pihak Polri akan mencari pihak pemotong video tersebut, Iqbal menyebut Polri tidak berfokus ke sana. Polri, jelas Iqbal, lebih memfokuskan untuk bersilaturahmi dan tabayun dengan seluruh ormas-ormas Islam.

Berita Rekomendasi

"Contohnya bersilaturahmi dengan Sarikat Islam yang dipimpin oleh ketua umumnya pak Hamdan Zoelva siang hari ini, untuk menyampaikan hal-hal benar. Bahwa silaturahmi ini kan positif," katanya.

Sebelumnya, ucapan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang terekam melalui video, menuai kontroversi di media sosial.

Dalam penggalan videonya, Tito mengajak Kapolda untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah, tapi tidak dengan organisasi lainnya.

"Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua Polres wajib membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten dan kota. Para Kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain itu nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, mau merontokkan negara malah iya," ujar Tito dalam video tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas