Cerita Menegangkan Saat Jokowi dan Para Menteri Berkunjung ke Afghanistan
Pramono menceritakan secara detail perjalanan Jokowi berserta rombongan ke negara yang sedang terjadi aksi teror bom tersebut.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
Salat Bukan Pencitraan
Setelah selesai melakukan pertemuan bilateral, waktu menunjukkan telah memasuki salat Zuhur, dimana Jokowi diajak oleh Presiden Afghanistan untuk ke Masjid yang berada di lingkungan Istana.
"Sebelum salat Zuhur, Presiden mendapatkan kehormatan menerima pakaian yang dikenakan Presiden saat sholat Zuhur dan Presiden Jokowi juga memberikan kopiah yang disiapkan dari Jakarta sesuai dengan ukuran kepala Presiden Afghanistan," papar Pramono.
Seusai saling menukar antar presiden, salat berjamaah dilakukan, pertama melakukan salat Zuhur yang menjadi imamnya adalah imam besar Afghanistan.
Salat Zuhur selesai, Presiden Jokowi meminta izin kepada Presiden Afghanistan dan imam besar untuk melakukan salat jamak ashar tagdim.
"Nah ketika Presiden mempersilakan dubes ataupun yang lain, bahkan ruan rumah untuk menjadi imam, Presiden (Afghanistan) dan imam besar mempersilakan presiden Jokowi menjadi imam, jadi presiden memimpin imam untuk sholat jamak ashar taqdim, dua rakaat," papar Pramono.
Pramono menjelaskan, foto yang beredar saat ini ada dua peristiwa, pertama sholat Zuhur yang imamnya adalah imam besar Afghanistan dan kedua, salat jamak Ashar taqdim yang imamnya adalah Presiden Jokowi.
"Dan ini tidak ada urusannya pencitraan, dan presiden terus terang dan saya yang sering mengikuti, dimanapun kalau bisa salat pasti salat, untuk salat Ashar waktu itu karena waktunya tidak mungkin menunggu maka di jamaklah oleh beliau (Presiden)," ujar Pramono.
Sehabis salat bersama, dilakukan konfrensi pers di Istana yang berlangsung sekitar 30 menit dan dilanjutkan bertemu dengan High Peace Council (HPC) yang merupakan perekat perdamaian di Afghanistan.
"Presiden (Jokowi) menjadi inisiator pertemuan ulama Afghanistan, ulama Indonesia, dan ulama Pakistan untuk mencari jalan keluar jalan keluar proses perdamaian," papar Pramono.
Sesudah pertemuan itu, Jokowi bersama rombongan melaksanakan makan siang dan disela-sela waktu, Presiden Jokowi mendapatkan medali tertinggi karena dianggap memiliki keberanian untuk menjadi inisiator perdamaian di Afghanistan.
Diketahui Afghanistan sudah lama sekali tidak pernah kedatangan kepala negara atau kepala pemerintahan dan Jokowi menjadi presiden Indonesia kedua yang berkunjung ke negara tersebut, setelah Presiden Soekarno pada Mei 1961.
Jokowi Tolak Gunakan Rompi Antipeluru
Setelah makan siang dan pemberian medali, Presien dan rombongan kembali ke bandara untuk pulang ke Indonesia, dimana pesawat lepas landas sekitar pukul 17.30 waktu setempat.