Mabes Polri Bantah Kapolri Wajibkan Calon Kepala Daerah dari Polisi Harus Menang di Pilkada
Ia pun meminta semua orang mencatat bahwa Tito tak pernah mengharuskan para perwira Polri untuk menang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal menegaskan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tak pernah memberi pesan kepada bakal calon gubernur (Bacagub) Jawa Barat Irjen Anton Charliyan.
Ia pun meminta semua orang mencatat bahwa Tito tak pernah mengharuskan para perwira Polri untuk menang.
"Tidak ada sama sekali, catat itu. Tidak ada sama sekali, masa Pak Kapolri menyuruh harus menang," ujar Iqbal di rumah dinas Kapolri, Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).
Iqbal pun menjelaskan semua kontestan yang ikut kontestasi pilkada dari Polri, meminta restu kepada Kapolri melalui surat.
Baca: Ketua MUI Sebut Video Pernyataan Kapolri yang Kontroversial Itu Sebenarnya Video Lama
Ia juga menegaskan Polri dalam hal ini, tidak dapat mengekang hak politik anggotanya, sepanjang para perwira tersebut mengikut regulasi.
Lebih lanjut, Iqbal mengingatkan kepada para perwira tinggi yang mengikuti kontestasi politik di Pilkada serentak mendatang untuk menjunjung nama baik Polri.
"Saya nggak tahu ini, ini spekulasi yang dibuat oleh siapa, beredar di media. Itu yang jelas nggak benar sama sekali (ada pesan dari Kapolri). Yang jelas silahkan berkontestasi lah yang benar, junjung baik nama Polri," pungkasnya.
Sebelumnya, Irjen Anton Charliyan menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi pemimpin daerah (cawagub) didampingi TB Hasanuddin sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat.
Sebelum diumumkan oleh PDI Perjuangan sebagai calon kepala daerah, Anton mengaku mendapat pesan dari Tito.
"Jadilah seorang pemimpin yang jangan memalukan institusi dan dengan doa harus menang," ujar Anton saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1/2018).