Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait Pernyataan Kontroversi, Ketua DPP Sarikat Islam Temui Kapolri

Hamdan mengaku akan mendatangi Tito bersama delapan orang yakni para petinggi DPP Sarikat Islam.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terkait Pernyataan Kontroversi, Ketua DPP Sarikat Islam Temui Kapolri
Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe
Ketua Syarekat Islam, Hamdan Zoelva. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Sarikat Islam Hamdan Zoelva, mengatakan akan melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di rumah dinasnya, Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).

Ia mengkonfirmasi kehadirannya ke rumah Jenderal bintang empat itu terkait dengan video Tito yang viral di media sosial.

"Iya benar (ke rumah Kapolri). (Ingin bertemu) itu masalah video yang viral itu," ujar Hamdan saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (31/1).

Hamdan mengaku akan mendatangi Tito bersama delapan orang yakni para petinggi DPP Sarikat Islam.

"DPP Sarikat Islam saja ke rumah Kapolri, ada sekitar 8 orang dari Sarikat Islam. Iya ingin mengklarifikasi, sudah janjian jam 12," katanya.

Pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 12.28 WIB, Hamdan sudah memasuki rumah dinas Tito dan menggelar pertemuan secara tertutup.

Baca: Mediasi Ahok dan Veronica Tan Sudah Dilakukan Bertahun-tahun, Siapa Mediatornya?

Berita Rekomendasi

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apa yang diperbincangkan oleh Hamdan dan Tito.

Sebelumnya, ucapan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang terekam melalui video, menuai kontroversi di media sosial.

Dalam penggalan videonya, Tito mengajak Kapolda untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah, tapi tidak dengan organisasi lainnya.

"Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua Polres wajib membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten dan kota. Para Kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain itu nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, mau merontokkan negara malah iya," ujar Tito dalam video tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas