Dahnil Anzar Yakini Kapolri Tidak Mungkin Sengaja
Ia pun menyakini pernyataan tersebut tidak secara sengaja dilakukan oleh Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait pernyataan Kapolri Tito Karnavian yang sempat menimbulkan polemik tersebut.
Saat dihubungi Tribun pada Jumat (2/1/2018), Dahnil meminta agar kejadian ini tak perlu berlarut-larut dibahas, mengingat Tito Karnavian telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf.
Ia pun menyakini pernyataan tersebut tidak secara sengaja dilakukan oleh Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Kapolri kan sudah minta maaf. Saya kira beliau berbesar hati. Tidak mungkin dia sengaja menegasikan kelompok lain, ditengah kondisi saat ini. Dimaafkan dengan harapan tidak kembali terjadi. Jadi, Saya tidak melihat ada unsur kesengajaan atau kebencian dari pernyataan tersebut," kata Dahnil.
Meski demikian, Dahnil menyadari akibat pernyataan tersebut ada "kelompok-kelompok" tertentu menjadi kecewa.
Namun, kata Dahnil, kejadian ini menjadi tak elok apabila dipolitisasi secara berlebihan.
Baca: Pemuda Muhammadiyah Sepakat Penyidik KPK Tak Boleh Berstatus Ganda
"Wajar bila kelompok Ormas yang lain marah dan kecewa karena “seolah” dinegasikan. Namun, tidak Elok agaknya Bila di Politisasi berlebihan dengan Berbagai “bumbu-bumbu”nya," kata Dahnil.
Ungkapan Kapolri terkait Muhammadiyah bagi Dahnil juga bukan hal yang istimewa.
"Bagi Muhammadiyah dipuji, didekati atau tidak, dibenci atau dimaki sekalipun akan tetap bekerja sebagaimana meskinya kami bekerja untuk Islam dan Indonesia," ungkap Dahnil.
Sebelumnya, Tito Karnavian dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Ulama PBNU dengan Jajaran Polri di Pondok Pesantren milik Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, An Nawawi Tanara di Serang, Banten, Februari 2017.
Saat itu Tito menyerukan agar jajarannya bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah.
"Semua kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua kapolres untuk wajib membuat kegiatan untuk memoperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota. Para kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain tuh nomor sekian, mereka bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya,” tutur Tito dalam video tersebut.