TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi dengan pengakuan Mirwan Amir dalam sidang korupsi KTP elektronik dengan terdakwa Setya Novanto.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (25/1/2018), Mirwan Amir yang sebelumnya kader Demokrat sempat menyarankan SBY untuk tidak melanjutkan Proyek E-KTP.

Baca: Kena OTT KPK, Setya Novanto Sarankan Bupati Jombang Mengundurkan Diri Dari Pilkada

Namun, hal tersebut dibantah SBY dan menganggap apa yang diungkapkan Mirwan Amir dan kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya dalam persidangan sebagai rekayasa.

SBY pun mengungkapkan bila dirinya mendapatkan informasi dari sumber yang yang layak dipercaya, bila sebelum persidangan tersebut ada pertemuan.

Baca: SBY: This Is My War. Saya Minta Doa untuk Jihad Saya

"Menjelang persidangan dimana terjadi tanya jawab antara Firman Wijaya dengan Mirwan Amir ada sebuah pertemuan dihadiri sejumlah orang ," kata SBY dalam jumpa persnya di di kanto DPP Partai Demokrat, Selasa (6/2/2018).

Ia menduga, pertemuan tersebut menjadi cikal bakal tanya jawab antara pengacara Setya Novanto dengan Mirwan Amir yang akhirnya menyeret nama SBY.

Baca: SBY Akan Laporkan Pengacara Novanto ke Bareskrim karena Difitnah

"Diduga itu jadi cikal bakal munculnya sesuatu yang mengagetkan di ruang persidangan waktu itu," katanya.

Namun, ia tidak membeberkan sejala gamblang siapa orang-orang yang terlibat dalam pertemuan tersebut.

Termasuk, dimana pertemuan tersebut berlangsung tidak diungkapkan SBY.

"Tetapi pengatahuan, informasi yang saya miliki belum waktunya saya buka untuk masyarakat luas yang bisa bikin geger nantinya," katanya.