TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mantan Pangkostrad, Letjen Edy Rahmayadi rela cuti untuk sementara waktu dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI, demi untuk bisa duduk menjadi Sumut I, gubernur Sumatera Utara.

Ditemui usai menutup acara turnamen Futsal Eramas, Edy mengatakan tidak ada dalam aturan PSSI, bahwa seorang Ketua Umum harus cuti. Tetapi karena begitu banyak pekerjaan PSSI, tidak mungkin dirinya tetap bertahan demi kepentingan pribadi, sehingga mengorbankan organisasi yang benar-benar mandat rakyat.

Baca: Menjaga Eksistensi Bangsa Menjadi Tanggung Jawab Kita Sebagai Warga Negara kata Suhardi Alius

"PSSI benar-benar mandat rakyat, saya akan mengajukan cuti terhitung mulai dinyatakan resmi sebagai calon Gubernur Sumatera Utara," kata Edy di Lapangan Total Futsal, Jumat (9/2/2018).

"Sebelumnya saya juga tidak pernah menggunakan organisasi PSSI untuk kepentingan pribadi. Tentu kalau ada orang yang beranggapan demikian sangat salah," tambahnya.

Edy menuturkan bahwa ia bisa saja membuat pertandingan liga di Kota Medan, karena saat ini dirinya sedang berkuasa. Namun ia tidak akan melakukan hal tersebut, termasuk futsal juga berada dibawah naungan PSSI.

"Pokoknya saya cuti dari PSSI, sejak ditetapkan jadi calon gubernur oleh KPU, terhitung mulai 12 Februari sampai 31 Juni 2018," ujar Edy.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa seandainya terpilih jadi gubernur, pasti sudah tidak ada masalah, karena tidak ada lagi persoalan kampanye.

Baca: 12 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Subang

Yang ia takutkan, orang bisa saja beranggapan, dirinya menggunakan organisasi PSSI untuk kepentingan pribadi.

"Tapi kalau ada hal-hal yang krusial di PSSI, tetap akan minta izin pada saya, tapi tidak bersangkutan dengan publikasi masa atau kegiatan-kegiatan kampanye di Sumatera Utara. Sementara waktu jabatan Ketua PSSI, dipegang oleh wakil ketua PSSI Joko Driyono," jelas Edy.(*)