Resmikan Museum Multatuli, Ini Pesan Cak Imin
Cak Imin mengimbau para birokrat tidak mengabaikan aspek sejarah, terutama dalam menjalankan kebijakan.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengimbau para birokrat tidak mengabaikan aspek sejarah, terutama dalam menjalankan kebijakan.
Ketidaktahuan birokrat terhadap sejarah, menurut pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu, sangat terasa dampaknya pada arah pembangunan.
"Orang yang berperan di pemerintahan dan kemasyaratan terutama birokrat, akan sangat menyesal bila jarang belajar sejarah. Makanya kadang-kadang tidak mengerti mau dibawa ke mana ketika memimpin birokrasi," ujar Cak Imin saat konferensi pers di Museum Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (11/2/2018).
Baca: Airin Rachmi Diany Larut dalam Kepedihan saat Bertemu Keluarga Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
Dengan alasan tersebut, Cak Imin sempat menyarankan kepada Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya supaya menginstruksikan pegawainya mempelajari sejarah.
"Semoga bu bupati bisa menginstruksikan kepada seluruh birokrat untuk belajar sejarah," imbaunya.
Salah satu pentingnya sejarah, lanjut Cak Imin, yakni nilai yang dibawa bersamanya. Seperti sejarah Eduard Douwes Dekker atau Multatuli di Lebak, memiliki semangat untuk melawan penjajahan (kolonialisme) dan mengeratkan kemanusiaan.
"Multatuli mengajarkan kemanusiaan nomor satu dibanding apapun di republik ini," ujar politisi kelahiran Jombang, Jawa Timur ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.