Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Enggan Komentar soal Polemik UU MD3

Presiden Joko Widodo enggan berkomentar saat ditanya mengenai undang-undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3)

Editor: Sanusi
zoom-in Jokowi Enggan Komentar soal Polemik UU MD3
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Rapat paripurna pengesahan RUU MD3 yang digelar di ruang paripurna DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo enggan berkomentar saat ditanya mengenai undang-undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) yang baru disahkan oleh pemerintah dan DPR.

Saat ditanya wartawan mengenai UU yang mengundang polemik tersebut, Jokowi hanya menjawab singkat.

"Ya nanti," jawab Jokowi lalu pergi meninggalkan para pekerja media.

Hal itu terjadi usai Jokowi menerima Kunjungan Kehormatan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Inklusi Keuangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Usai mengantar delegasi meninggalkan Istana, wartawan mencoba untuk mewawancarai Kepala Negara.

Awalnya, Jokowi mau menjawab pertanyaan wartawan seputar pertemuannya dengan delegasi PBB.

Lalu, saat wartawan bertanya mengenai polemik UU MD3, Deputi Protokol Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Mahmudin meminta Jokowi menyudahi sesi wawancara.

Berita Rekomendasi

Akhirnya, Jokowi hanya menjawab pertanyaan soal polemik UU MD3 sekenanya sambil tertawa.

"Kalau saya melihat... ya nanti," kata Jokowi.

Ia lalu kembali tertawa dan meninggalkan awak media.

Sejumlah pasal dalam UU MD3 yang baru disahkan oleh pemerintah dan DPR menuai polemik karena dinilai memberikan kuasa yang berlebihan kepada DPR.

Dalam Pasal 73, misalnya, ditambahkan frase "wajib" bagi polisi membantu memanggil paksa pihak yang diperiksa DPR, namun enggan datang.

Lalu, pasal 122 huruf k, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bisa mengambil langkah hukum dan atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan DPR dan anggota DPR.

Selain itu, pasal 245 mengatur bahwa pemeriksaan anggota DPR harus dipertimbangkan MKD terlebih dahulu sebelum dilimpahkan ke Presiden untuk pemberian izin bagi aparat penegak hukum.

Padahal, sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan klausul atas izin MKD, sehingga izin diberikan langsung oleh presiden.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Ditanya Polemik UU MD3, Jokowi Enggan Komentar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas