PDIP: Hadapi Fitnah dengan Keyakinan Membangun Keadaban Politik
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, menghadapi berbagai fitnah, ujaran kebencian, dan berbagai hoax yang menyudutkan,
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, menghadapi berbagai fitnah, ujaran kebencian, dan berbagai hoax yang menyudutkan, dan berbagai serangan negatif harus diubah menjadi energi positif. Untuk terus melakukan perbaikan kedalam dan keluar, sehingga Partai semakin hadir di tengah rakyat.
"Seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai agar tetap tersenyum menghadapi berbagai serangan. Hal-hal yang menyentuh martabat dan kehormatan partai, kita selesaikan melalui jalan hukum," Hasto menegaskan, Selasa (13/2/2018).
"Ingat, ketika kantor partai diserang, dan kita tidak bisa ikut pemilu pun, partai menempuh jalan hukum dan selalu menggunakan akal sehat. Atas pertimbangan nurani yang bening, menegaskan jalan politik Partai yang menjiwai ideologi bangsa, yaitu Pancasila," lanjut Hasto.
Semangat untuk terus berjuang mewujudkan politik yang berkeadaban, Hastp mengingatkan kembali terus disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Meski beliau terus menerus diserang dan difitnah, termasuk fitnah soal larangan azan baru-baru ini.
"Ibu Megawati selalu diam menghadapi berbagai serangan tersebut. Diamnya Ibu Megawati sebenarnya disertai keprihatinan yang mendalam, bahwa martabat kita sebagai bangsa, mengalami kemunduran," ujarnya.
Ditegaskan, bangsa Indonesia adalah bangsa besar. Nilai-nilai yang hidup di masyarakat, sebagaimana terekam dalam peribahasa, hidup mengajarkan nilai-nilai kebenaran, moral dan etika yang baik, serta peradaban sebagai bangsa yang santun dan toleran.
Hasto kemudian berpesan, setiap anggota dan kader partai harus berdisiplin berbicara, berpikir positif dan terus menunjukkan tradisi politik yang membangun peradaban.
"Mereka yang terus mengajarkan kebencian, justru harus disadarkan, dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Biarlah proses hukum yang berkeadilan yang akan menyelesaikan," tegas Hasto lagi.