AHY Sebut 3 Faktor Pembelajaran bagi Demokrat Menghadapi Pemilu 2010
Kemudian dia menilai persatuan Partai Demokrat di antara kader di seluruh Indonesia saat itu tidak terlalu bagus.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dikukuhkan sebagai ketua Komando Tugas Bersama (Kosgama) pemenangan Partai Demokrat untuk Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menginginkan partai yang identik dengan warna biru itu bisa meningkatkan jumlah suara di Pemilu 2019.
Seperti diketahui Partai Demokrat memperoleh suara sebanyak 10,19 persen di Pemilu Legislatif tahun 2014 lalu.
“Kalau ditanya pasti saya jawab inginnya lebih baik dari sebelumnya. Banyak yang bilang kami inginkan 15 persen tapi jika dapat di atas itu akan lebih baik lagi namun saya tidak mau dahului kehendak Tuhan,” ujarnya saat ditemui usai pengukuhan sebagai Ketua Kosgama di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).
Baca: Butuh Seminggu Bagi Chris John untuk Merenung Sebelum Memutuskan Gabung Partai Demokrat
Untuk mewujudkan itu, AHY meminta seluruh pengurus Partai Demokrat mulai dari DPP, DPD, DPC, DPAC, tingkat ranting, dan calon anggota legislatif bahu membahu memenangkan hati rakyat.
Lebih lanjut AHY tidak ingin menetapkan target yang jauh dari realitas.
“Yang bisa dilakukan adalah bekerja sebaik mungkin, optimis tapi realistis, jangan sampai menetapkan angka tapi tidak dibarengi dengan kerja keras. Semoga dengan optimisme maka akan diperoleh tujuan yang diinginkan,” tegasnya.
Baca: Ini Alasan Aktor Tampan Fauzi Baadila Gabung Partai Demokrat
Selain itu AHY menyebut ada tiga faktor yang menjadi pembelajaran Demokrat menghadapi Pemilu 2019.
“Paling tidak ada tiga faktor yang pertama adalah pada waktu itu ada sejumlah kader yang bermasalah sehingga melemahkan basis suara kami. Kami harap ke depan makin baik, makin berintegritas, dan semua kader di Indonesia bisa menjaga itu semua,” ungkapnya.
Kemudian dia menilai persatuan Partai Demokrat di antara kader di seluruh Indonesia saat itu tidak terlalu bagus.
Oleh karena itu ia berharap momentum pengukuhan dirinya sebagai Kosgama bisa menularkan semangat juang menghadapi tantangan, tidak cepat puas, dan di antara kader saling membangun soliditas.
Dan faktor ketiga adalah tidak adanya figur yang dicalonkan Demokrat di Pemilu 2014.