Ganjar Pranowo: Saya ini Gubernur milenial banget
"Kalau saya diajak nge-Vlog, nge-Vlog bisa. Di media sosial, saya siap tiap hari."
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo mengaku dirinya sebagai gubernur milenial.
"Saya ini Gubernur milenial banget," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat bertandang ke Redaksi Tribunnews.com, Selasa (20/2/2018).
Ganjar mengaku setiap dinas di wilayah provinsi Jateng diperintahkan untuk aktif menggunakan media sosial dalam berkomunikasi dan menjawab pertanyaan serta permasalahan yang disampaikan warga.
Baca: Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari Ceria Hadapi Sidang Perdana
Politikus PDIP tersebut menarget 1 x 24 jam persoalan dan komplain dari warga harus dijawab dinas yang bersangkutan.
"Kalau saya diajak nge-Vlog, nge-Vlog bisa. Di media sosial, saya siap tiap hari. Bahkan semua hari ini di pemrov Jateng hari ini menjadi birokrasi milenial, birokrasi casual," ucap Ganjar.
Menurut Ganjar, birokrasi yang casual dinilai mampu menyentuh setiap individu.
Baca: Buwas: Ini Hari Terakhir Saya Dengan Pakaian Dinas Polisi
Ganjar pun mengaku memiliki sejumlah akun di media sosial, seperti twitter, instagram, facebook dan lainnya.
Ia pun mengelola sendiri akun-akun medsos tersebut, khususnya twitter.
Semua agenda dirinya, termasuk agenda kampanye pun disampaikannya di twitter.
Baca: Presidium Alumni 212 Minta Panitia Penyambutan Tanggung Jawab Atas Batalnya Kepulangan Habib Rizieq
Bukan itu saja, Ganjar pun kerap mendapat pertanyaan dari warga terkait jalan rusak di desa, kota/kabupaten hingga ada warga yang berharap dikunjungi sang Gubernur.
"Ada mahasiswa yang sedang terbaring sakit mentweet, berharap dikunjungi Pak Ganjar. Ada juga seorang bapak, yang menyampaikan isterinya yang tengah hamil anak kembar ingin dikunjungi pak Gubernur. Semua saya datangi dan mereka kaget tidak menyangka harapan mereka menjadi kenyataan," katanya.
Ia pun kerap memberikan pendidikan politik terkait musyawarah desa dan seterusnya ketika ada warga mempertanyakan sejumlah persoalan yang mereka hadapi di level terkecil.