Ini yang Akan Dilakukan Fahri Hamzah setelah Pensiun
Seorang hadirin bernama Fauzan dengan nada agak tersendu memprotes keinginan Fahri Hamzah mundur dari gelanggang politik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netizen yang hadir dalam acara “Ngopi Bareng Fahri” yang di Bandung akhir pekan lalu berhasil memaksa Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membuat pengakuan tentang kelanjutan karier politiknya saat ‘pensiun’ dari masa tugas di Senayan.
Seorang hadirin bernama Fauzan dengan nada agak tersendu memprotes keinginan Fahri Hamzah mundur dari gelanggang politik.
Menanggapi protes itu, Fahri menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin berhenti dari dunia politik demi membantu masyarakat Indonesia.
Baca: Pasutri Ini Kalut, Bayi Yang Baru Dilahirkan Diminta Paksa Oleh Sang Bidan
"Dalam darah saya ada api, tak mungkin saya berhenti. Saya akan membantu masyarakat Indonesia menemukan jodoh pemimpinnya. Saya akan serius ada di tim eksekutif, pemimpin Indonesia berikutnya,” kata Fahri dalam pernyataannya, Selasa (27/2/2018).
Protes Fauzan itu muncul karena sebelumnya ia melihat sebuah acara dialog populer di televisi bahwa Fahri sempat mengaku bahwa tidak akan lagi maju sebagai legislator baik di DPR maupun DPD.
"Saya tidak akan maju lagi melalui DPR maupun DPD. Apa yang sedang kita perjuangkan (terkait UU MD3) yang akan memperkuat suara keterwakilan rakyat melalui parlemen ini tidak akan saya nikmati,” kata Fauzan menirukan ucapan Fahri Hamzah waktu itu.
Fahri Hamzah telah menjalani sekitar 20 tahun dari hidupnya sebagai politisi jalanan ketika menumbangkan orde baru dan melahirkan reformasi tahun 1998, kemudian melanjutkan karier politik formal di MPR dan DPR.
Warna dan arus tersendiri yang diciptakan Fahri Hamzah dalam kancah politik nasional memang memicu publik mendengar dan menguji langsung pandangan-pandangannya.
Dalam dialog terbuka, tanya tentang KPK, UU MD3, kepemimpinan nasional, dan apa karier selanjutnya si 'Singa Senayan', kerap mengemuka. Di Makassar, Fahri mengatakan bahwa forum terbuka seperti acara ngopi itu jangan jadi seremoni semata.
“Saya amanatkan acara seperti ini untuk jadi ajang adu pemikiran dan gagasan untuk para Capres. Saya bersedia jadi pengujinya,” kata Fahri.
Acara “Ngopi Bareng Fahri” di berbagai kota sudah berlangsung di 5 kota dalam dua minggu terakhir. ‘Kick-off’ dilaksanakan di Jakarta.
Berlanjut di Mataram (NTB), kemudian Makassar dan Bandung. Inisiatif berasal dari organisasi pemuda, ormas dan komunitas yang menamakan dirinya “Fahri Voice”.
Di Dompu, NTB, acara serupa juga berlangsung pada Senin (26/2) malam atas inisiatif sebuah organisasi kepemudaan. Berbagai kota sudah mengantri untuk menjadi tuan rumah acara yang diiisi kegiatan utama ‘ngopi-ngobrol-ngetwit’ itu.