Sosok Kepemimpinan Buwas Di Mata Para Pegawai BNN
Bentonius Silitonga mengatakan bahwa selama masa kepemimpinannya ia mengenal Buwas sebagai sosok yang iconic
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) tengah mengalami pergantian kepemimpinan pasca Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas pensiun pada Kamis (1/3/2018) dan Irjen Pol Heru Winarko resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai kepala BNN RI di Istana Negara pada Kamis (1/3/2018).
Bagaimana kesan para pegawai BNN RI terhadap kepemimpinan Buwas selama kurang lebih tiga tahun memimpin BNN sejak 8 September 2015 sampai 1 Maret 2018 8 dan apa harapan mereka atas Heru yang akan menahkodai mereka kedepannya?
Kepala Subag Evaluasi dan Pelaporan Biro Perencanaan BNN Bentonius Silitonga mengatakan bahwa selama masa kepemimpinannya ia mengenal Buwas sebagai sosok yang iconic.
Bentonius memberi contoh, jika orang melihat atau mendengar BNN maka kebanyakan orang akan mengingat nama Buwas, begitupun sebaliknya.
Menurutnya, Buwas sebagai icon BNN juga pernah dimanfaatkan dalam sosialiasi bahaya penyalahgunaan narkoba lewat film kartun Sopo dan Jarwo.
Menurutnya, hal tersebut bukan hanya sekedar nama Buwas yang tertera dalam film tersebut namun juga ada visi sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba secara masif kepada anak-anak usia dini.
"Artinya itu bukan hanya sekedar nama Pak Buwas dalam film itu tetapi ada visi sosialisasi bahaya narkoba secara masif. Sosialisasi dalam film kartun, sehingga anak-abak usia dini telah terdeteksi memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba," kata Bentonius di kantor BNN RI Cawang, Jakarta Timur pada Kamis (1/3/2018).
Bentonius dan rekan-rekannya di BNN memahami bahwa Kepala BNN yang baru Heru Winarko adalah mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ia menerangkan bahwa hal tersebut tampak sejalan dengan Direktorat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang telah ada di BNN.
Untuk itu ia berharap, dengan masuknya Heru BNN menjadi semakin kuat, khususnya dalam hal perampasan aset dan uang dari TPPU yang berasal dari narkoba agar dapat digunakan untuk kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) BNN.
"Jadi dengan masuknya Pak Heru kami berharap TPPU, aset tersangka yang dihasilkan dari natkotika itu semakin besar diungkap. Saya optimis, kami optomis," kata Bentonius.
Kasubdit Lingkungan Kerja BNN RI Kombes Pol. Ricky mengatakan bahwa hal yang ia senangi dari Buwas adalah Buwas merupakan sosok pemimpin yang spektakuler, berani, berkomitmen, dan bertanggungjawab terhadap anak buahnya sepanjang tidak menyalahi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Matikan, matikan (targetnya), beliau bertanggung jawab. Ini yang kita suka pada pimpinan. Karena kalo bawa nama BNN berarti yang bertanggung jawab adalah pimpinannya. Sepanjang dalam peraturan undang-undang pasti beliau akan bertanggung jawab," ungkap Ricky.
Sementara itu ia juga menilai bahwa keputusan Presiden Joko Widodo dengan memilih Heru Winarko sebagai pengganti Buwas adalah keputusan yang tepat mengingat kejahatan narkotika adalah kejahatan luar biasa dan serius.
"Saya pikir beliau sama-sama di penindakan. Pak Heru pasti pemverani karena beliau di mantan Deputi Penindakan KPK, korupsi, teroris, kemudian narkoba itu extra ordinary serious crime (kejahatan luar biasa dan serius). Makanya saya pikir pilihan presiden sangat tepat kepada Pak Heru selaku Deputi Penindakan KPK," kata Ricky.
Ia berharap agar Kepala BNN yang baru dapat menjadi lebih berani setelah memimpin BNN, mengingat Heru sebagai Kepala BNN adalah pengambil keputusan yang bisa menentukan Indonesia ke depannya.
"Jadi keberaniannya itu akan lebih berani di sini. Di sana menjadi Deputi, di sini menjadi orang decision maker untuk menentukan Indonesia ke depan," kata Ricky.
Lain halnya dengan Suryani Solehah yang merupakan Staf Evaluasi dan Pelaporan Biro Perencanaan BNN.
Menurutnya Buwas adalah sosok yang tegas baik di kantor dan punya hubungan yang baik dengan masyarakat.
Ia menilai bahwa tanpa adanya kerjasama dari berbagai instansi terkait dan masyarakat BNN tentu tidak dapat bekerja dengan baik.
"Dan sinergitas beliau dengan instansi lainnya pun juga mantap, terbukti kami tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan masyarakat. Jadi Pak Buwas sangat baik hubungannya dengan masyarakat," kata Suryani.
Ia berharap, dengan terpilihnya Heru Winarko sebagai pemimpin baru di BNN, Heru bisa meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh Buwas dan dapat lebih kreatif lagi dalam menjaring pengedar-pengedar narkoba yang menurutnya sudah semakin pintar.
"Semoga Pak Heru bisa meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Buwas dan lebih kreatif lagi untuk menjaring pengedar-pengedar narkoba yang juga udah semakin pintar. Semoga kedepannya Pak Heru lebih berjaya lagi dibandingin Pak Buwas, lebih makin mantap," kata Suryani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.