Polisi Jelaskan Kenapa Tidak Semua Anggota MCA Ditersangkakan
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal, menjelaskan kenapa tidak semua anggota MCA ditersangkakan oleh Polisi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal mengatakan tak semua anggota dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA), bisa dijadikan tersangka dalam tindak pidana penyebaran hoax.
Ujar Iqbal, kepolisian beralasan ada anggota grup yang hanya ingin mengetahui informasi tertentu.
"Polri tidak memukul rata ya semunya (anggota) yang ada di grup MCA itu. Banyak orang-orang di grup hanya ingin melihat, hanya ingin melihat pandangan-pandangan begitu dan lebih banyak yang benar," kata Iqbal, di gedung Dewan Pers Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018).
Dia menjelaskan untuk anggota-anggota yang tidak terbukti, pihaknya akan mengantisipasi agar tak mudah terprovokasi.
"Banyak juga sudah terprovokasi dan bahkan ikut didalam desain hoax itu dan itu yang kami antisipasi," jelas Iqbal.
Sedangkan, yang jelas terbukti dan ditetapkan tersangka, kata Iqbal merupakan anggota yang secara masive dan sengaja menyebarkan konten-konten hoax.
"Tetapi yang ditetapkan tersangka yang oleh Firektorat Cyber Polri jelas, alat bukti cukup masiv, konten-konten sengaja dibuzzer dan administratornya kami ambil," terang Iqbal.
Sebelumnya diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelijen Keamanan mengungkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial.
Adapun keempat tersangka tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA) ditangkap di beberapa tempat pada Senin (26/2/2018), yakni ML di Tanjung Priok, RSD di Pangkal Pinang, RS di Bali, dan Yus di Sumedang. (*)
Simak videonya di atas!(*)
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: F-16, Dari Perang Vietnam Hingga Kini
TONTON JUGA: