BNN Terus Telisik Peredaran Narkotika Di 36 Diskotek Jakarta
Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mengembangkan bukti-bukti dugaan adanya praktik peredaran narkotika di 36 diskotek di wilayah Jakarta.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mengembangkan bukti-bukti dugaan adanya praktik peredaran narkotika di 36 diskotek di wilayah Jakarta.
Untuk itu, BNN akan terus melakukan investigasi dilokasi-lokasi tersebut.
"Tentu ada langkah yang kita ambil. Kalau terkait penyidikan dan temukan bukti yang masuk kategori narkoba, akan kita evaluasi," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/3/2018).
Baca: Pencemaran Sampah Plastik di Teluk Jalarta Bisa Jadi Bom Waktu
Setelah investigasi BNN cukup, kata Arman, hasilnya akan diserahkan kepada Pemprov DKI dan pihak berwenang lainnya.
Arman kembali menjelaskan bahwa kewenangan menutup diskotek yang terindikasi narkoba bukanlah kewenangan BNN.
Baca: Direncanakan Tiap Hari Sidang, Setya Novanto: Dengan Sabar Saya Ikuti Proses Hukum
"Perlu saya luruskan, menutup bukan kewenangan BNN. Kalau memang di sana ditemukan penyalahgunaan, akan kita koordinasikan," jelas Arman.
Saat ditanya terkait rincian diskotek mana saja yang terdeteksi 'sarang' narkoba, Arman masih enggan mengungkapkan.
"Tunggu tanggal mainnya," terang Arman.
Baca: Setya Novanto Mengaku Tidak Tahu Data Medisnya Dipalsukan
Diketahui sebelumnya, mantan Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah mendeteksi dugaan praktik peredaran narkoba di tempat hiburan malam di Jakarta.
Buwas menyebut ada 36 diskotek yang menjadi target operasi BNN.
"Diskotek mana yang 36 itu rahasia," kata Kepala BNN, Budi Waseso atau Buwas, di Gedung 745 Teknik Sanitasi Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/2/2018) lalu.
Kecurigaan itu, kata Buwas, berasal dari data intelijen BNN yang menyusup ke 81 diskotek di Jakarta dan melakukan undercover buy.