TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhaimin Iskandar mendapatkan dukungan dari KH. Said Aqil Siroj untuk maju cawapres mendampingi Jokowi.  Dukungan ini dinilai memperkuat posisi Cak Imin sebagai  cawapres di tengah kompetisi dengan figur-figur lain. Cak Imin dinilai semakin kokoh sebagai representasi kaum Nahdliyyin, kelompok muslim terbesar di negeri ini. 

M. Imdadun Rahmat, direktur Said Aqil Siroj Institute merespon positif dukungan ini. 

Menurutnya dukungan KH. Said Aqil Siroj kepada Cak Imin sangat penting bagi Cak Imin bahkan PKB secara keseluruhan. Sebagai ketua umum PBNU dukungan yang  diberikannya kepada Cak Imin memberi pesan bahwa NU memiliki hubungan lebih dekat ke PKB dari pada partai lain. Sebagai ulama yang dihormati, Kiai Said seperti menegaskan kepada kaum Nahdliyin bahwa Cak Imin adalah kader terbaik yang paling pantas didukung sebagai cawapres. Secara khusus, dukungan ini memberi sinyal kepada Jokowi dan partai pendukungnya untuk mempertimbangkan Cak Imin sebagai pilihan terbaik. 

"Dukungan terbuka dari Kiai Said menunjukkan Cak Imin direstui penuh Keramat Raya 164 (PBNU). Selama ini Cak Imin juga dekat, runtang runtung dengan Kiai Makruf Amin. Lengkap sudah, Ketum Tanfidliyah dan Rois Aam kompak mendukung Cak Imin" papar Imdadun. 

Namun, menurut mantan ketua Komnas HAM ini, Cak Imin tidak boleh berpuas diri dengan dukungan anggota NU. Untuk meyakinkan Jokowi, Cak Imin harus betul-betul merepresentasikan muslim moderat secara keseluruhan. Hal ini strategis mengingat Jokowi yang oleh lawan politiknya distigma anti Islam, sangat membutuhkan wakil yang didukung luas oleh publik muslim religius. 

"Ini bukan hal yang sulit, dengan didukung Kiai Said, Cak Imin bisa masuk dan menarik dukungan ormas-ormas Islam di bawah LPOI yang ketuanya Kiai Said sendiri. Cak Imin juga bisa masuk ke semua ormas Islam di bawah MUI. Kiai Makruf kan ketua umum MUI. Pintunya terbuka lebar" tambah Imdadun. 

Menutup tanggapannya, Imdadun menyarankan agar Cak Imin dan PKB segera mengumumkan dukungan resmi ke Jokowi. Hal ini penting untuk menepis isu PKB bermain dua kaki ke "Poros Islam" atau "Poros Ketiga". Isu ini tidak hanya merugikan posisinya di mata Jokowi dan partai koalisi pemerintah, tetapi juga di mata pendukung internalnya, khususnya Kiai Said dan Kiai Makruf yang merupakan tokoh Majlis Dzikir Hubbul Waton yang sejak awal mendukung Jokowi.