Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Kaca Mata Mewah Milik Bos First Travel Anniesa Hasibuan Diperlihatkan di Persidangan

"Saudara saksi, apa saudara mengenali barang-barang di sini," kata Ketua Tim Jaksa, Heri Jerman.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Puluhan Kaca Mata Mewah Milik Bos First Travel Anniesa Hasibuan Diperlihatkan di Persidangan
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sidang lanjutan tehadap tiga terdakwa bos First Travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki kembali di gelar di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (21/3/2018). Kali ini dihadirkan alat bukti berupa kaca mata mewah bos First Travel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sidang lanjutan tehadap tiga terdakwa bos First Travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki kembali di gelar di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (21/3/2018).

Persidangan kali ini terlihat berbeda dari biasanya.

Meja hijau jaksa penuntut umum (JPU) dipenuhi dengan barang-barang mewah milik bos First Travel.

Barang-barang itu terdiri dari kaca mata, jam tangan, ikat pinggang dan tas-tas.

Bahkan saking banyaknya barang-barang tersebut, sejumlah tas, kaca mata serta ikat pinggang harus diletakkan jaksa di lantai persidangan dan menempatinya di sebuah kardus coklat.

Baca: Jaksa Akan Panggil Paksa Syahrini Jika Mangkir Lagi di Sidang Bos First Travel

Berita Rekomendasi

Barang-barang mewah bernilai ratusan juta milik Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan ini diperlihatkan jaksa untuk mengkonfirmasi kepada saksi apakah pernah melihat barang mewah tersebut.

Regiana Azachira, mantan karyawan bagian Korporate Secertaris First Travel yang juga hadir sebagai saksi ditanya jaksa apakah pernah melihat deretan barang mewah tersebut.

"Saudara saksi, apa saudara mengenali barang-barang di sini," kata Ketua Tim Jaksa, Heri Jerman.

Baca: Inikah Kejutan Milla? Ezra Walian-Zulfiandi Main di Babak Pertama

Jaksa mula-mula menujukan kacamata dengan frame berwarna pink kepada saksi.

"Ini pernah saya lihat," kata Regiana.

Selain itu, jaksa juga menujukkan tas berwarna merah dan coklat kepda saksi.

Regiana mengaku pernah melihat salah satunya kenakan Anniesa Hasibuan.

Sedangkan, untuk jam tangan milik Andika, Regiana tak pernah dilihatnya selama bekerja di First Travel.

Salah satu kaca mata yang ditunjukan dipengadilan adalah kaca mata berwarna coklat dengan kaca hitam.

Kacamata itu pernah digunakannya saat berlibur di Paris.

Bahkan, Anniesa berpose dengan kaca mata tersebut di depan Menara Eiffel.

Terlihat pula kacaata berwarna pink dengan list frane dengab warna sama.

Kaca mata tersebut pernah digunakan Anniesa saat berlibur di Jepang untuk melihat bunga sakura mekar.

Selain itu, kaca mata berwarna hitam dengan bulatan kecil di bagian framenya.

Kaca mata ini pernah dipakai Anniesa ketika berlibur ke 40 Central Park South di New York, Amerika Serikat.

Dikabarkan sebelumnya, Sidang kali ini, Jaksa menghadirkan 5 orang saksi yang yang terdiri dari 2 orang mantan karyawan First Travel dan 3 orang calon jemaah.

Saksi yang hadir antara lain :

1. Rahmana samsul ikbal
2. Andrian darmaji
3. Slamet santoso
4. Febrian pratama (pegawai)
5. Regiana azachira (pegawai)

Diketahui, Andika dan istrinya, Annisa didakwa melanggar pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP dan pasal 372 KUH junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat 1 KUHP dan pasal 3 Undang - Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang junto pasal 55 ayat (1) KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sementara, terdakwa Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki, adik Annisa djerat pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP atau pasal 372 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP, pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

Adapun total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 905,33 miliar dari total 63.310 calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan.

Ketiga terdakwa terancam hukuman penjara 20 tahun lebih sampai seumur hidup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas