TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta Presiden Joko Widodo mempertimbangkan kader partai Golkar sebagai cawapres di Pilpres 2019.

Pasalnya, menurut Agung, selama ini partai Golkar telah mengawal total pemerintahan Jokowi.

"Tentu diharapkan sekali dukungan dari Golkar itu dibuat maka harus dipertimbangkan agar Cawapresnya itu berasal dari kader Golkar‎," ujar Agung dalam Rapat Kerja Nasional ( Rakernas) Golkar di Hotel sultan, Jakarta, Jumat, (23/3/2018).

Bila bukan berasal dari partai Golkar, menurut Agung, minimal Cawapres yang dipilih nanti dikenal oleh keluarga besar Golkar.

Bila tidak, maka akan mengganggu solidititas mesin pemenangan Jokowi.

Baca: Rakernas Golkar Bahas Cara Capai Elektabilitas 18%

Cawapres tersebut menurut Agung bisa berasal dari berbagai latar belakang, namun dapat merepesentasikan kaum muda dan kaum agama.

"Tapi kalau sama sekali yang enggak dikenal Golkar memang akan menimbulkan sesuatu hal menjadi tanda tanya bagaimana soliditas dukungan nanti‎," katanya.

Oleh karena itu Agung berharap dalam pembahasan Cawapres dengan partai mitra koalisi nanti, tidak ada‎ monopoli.

Harus ada pembagian yang adil sehingga pemenangan Jokowi dapat maksimal.

‎"Harus berbagi bagi gitu, kalau enggak nanti lu makan saja sendiri. Kalau enggak silahkan saja tadi. Kita jangan sampai begitu‎," pungkas Agung.