Sekjen Golkar Tegaskan Partainya Tak Akan Bicarakan Cawapres Jokowi
Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan Partai Golkar tidak akan ikut campur membicarakan Cawapres Jokowi di Pilpres mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono dan Korbid Kesra Golkar Roem Kono yang meminta Joko Widodo agar memilih Cawapres dari partainya, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus berkata sebaliknya.
Ia menegaskan Partai Golkar tidak akan ikut campur membicarakan Cawapres Jokowi di Pilpres mendatang.
"Itu hak beliau (Jokowi). Golkar tidak membicarakan itu, hak beliau sebagai incumbent, itu prosesnya kesana," ujar Lodewijk usai menutup Rapimnas Golkar yang tanpa dihadiri Ketua Umum Airlangga Hartarto, Jumat (23/3/2018).
Baca: Menteri Agraria Sofyan Djalil: Orang Asing tidak Boleh Menguasai Tanah di Indonesia
Sejumlah partai yang telah resmi mendukung Jokowi mengajukan sejumlah kadernya untuk menjadi Cawapres.
Mulai dari Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Lodewijk mengatakan Cawapres Jokowi akan diketahui pada awal Agustus mendatang.
"Kita Agustus kita yakin kita sudah tahu siapa calonnya," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono berharap Presiden Joko Widodo mempertimbangkan kader Golkar sebagai cawapresnya nanti.
Baca: Zumi Zola Sebut Kehadirannya di Acara KPK karena Diundang sebagai Tuan Rumah
Pasalnya Golkar merupakan partai besar dan telah total mengawal pemerintahan Jokowi saat ini.
Agung mengatakan bilapun nanti Cawapres yang dipilih bukan berasal dari Golkar, Jokowi dapat membagikan porsi yang lebih dalam pemerintahan.
"Yah paling tidak, seperti itu dan kalau tidak seperti itu jangan juga kemudian menyakiti perasaan kami," katanya dalam Rapat Kerja Nasional ( Rakernas) Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23 /3/2018).
Meskipun belum dibahas, Agung berharap ada penambahan jatah kursi menteri bagi Golkar apabila Jokowi dan pasangannya memenangi Pemilu.
Dalam kabinet Kerja Jokowi-JK saat ini Golkar mendapat tiga jatah kursi menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Sosial Idrus Marham.
Baca: AS Perlihatkan kepada Media Penampakan Pesawat Tempur Stealth F35B di Okinawa Jepang
"Ya itu harus (tambah menteri). Kalo tidak ya kita tidak dapat apa-apa. Masa tidak dapat apa-apa?" katanya.
Menurut Agung tidak berlebihan apabila Golkar mengingin cawapres, atau kursi menteri lebih bila Jokowi menang.
Selain sudah bulat mendukung Jokowi, partainya sudah membentuk simpul-simpul pemenangan Pilpres 2019.
"Pertama kali partai yang mendukung Jokowi adalah Golkar. Bukan hanya itu, tidak hanya omdo (omong doang). Tapi kita bentuk kelompok-kelompok di masyarakat, ada Gojo dan lain lain yang sifatnya menghimpun sukarelawan untuk mendukung Jokowi," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.