Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan mengusulkan sejumlah nama Calon wakil Presiden kepada Joko Widodo pada Pemilihan presiden 2019 mendatang. PSI telah menginventarisir 12 nama untuk diusulkan menjadi pendamping Jokowi.

Mereka diantaranya‎ Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Mantan Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Kordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, Mantan Ketua MK Mahfud MD, CEO Gojek Nadiem Makarim, Dubes Indonesia untuk Malaysia Rusdi kirana, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Ketua Umum GP Ansor Yakut Cholil Qoumas.

Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan ke 12 nama tersebut merupakan hasil penjaringan yang dilakukan PSI dari Media Sosial dan bertemu langsung dengan masayrakat dalam sebulan terakhir.

‎Hasil penjaringan tersebut kemudian diinvnetarisir dan dikaji oleh PSI.

Baca: Jokowi Hadiri Haul Guru Sekumpul di Martapura

‎"Pengumuman ini adaIah hasil dari penelusuran daIam sebuIan terakhir. Pengurus PSI, dari pusat sampai kecamatan, meIakukan komunikasi intensif dengan masyarakat, ormas, dan parpol untuk menjaring cawapres," ujar Grace di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu, (25/3/2018).

Adapun menurut Grace, PSI menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan wakilnya tersebut. PSI yakin Jokowi memiliki banyak pertembangan untuk memilih wakilnya, mulai dari tingkat keterpilihan hingga kecocokan.

‎"Hasilnya muncuI nama-nama dari kalangan profesional nonpartai (termasuk ormas) dan kader partai untuk mendampingi Jokowi di 2019 nanti," kata Grace," katanya.

Adapun, kenapa hanya Airlangga saja yang berlatar belakang Parpol yang disulkan menjadi cawapres Jokowi, Grace mengatakan ada banyak nama yang berasal dari Parpol namun hanya Airlangga yang menonjol.