Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Membaca Gestur Jokowi dengan Airlangga Saat Olahraga Bersama di Tahun Politik

Lalu apa makna pertemuan ini dalam konteks suasana politik menjelang Pemilu 2019?

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Membaca Gestur Jokowi dengan Airlangga Saat Olahraga Bersama di Tahun Politik
Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi dan Menperin olahraga bersama di olahraga bersama di sekitar Istana Bogor Sabtu (24/3). (Sumber: BPMI via Setkab.go.id) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing akan mengungkapkan, ada makna di balik komunikasi non verbal Jokowi dan Airlangga.

Pada bahasa tubuh dari pertemuan kedua tokoh ini, menurut Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner ini sangat jelas terlihat terjalin relasi yang sangat komunikatif dan tidak ada gap, tidak seperti antara atasan dengan bawahan.

Selain itu, Emrus menilai Jokowi dan Airlangga, tampak sangat bersahabat dan sangat cair, tidak ada formalistik.

Jika diamati foto antara Jokowi dengan Ailangga, Emrus menilai acap kali terjadi jarak yang sangat dekat dari segi ukuran meter.

Baca: Survei PolComm Sebut Publik Ingin Cawapres Jokowi dari Kalangan Militer atau Tokoh Agama

Sebab, semakin dekat jarak, secara sosiologis menunjukkan kedekatan relasi interaksi sosial.

Berita Rekomendasi

"Dengan kata lain, tidak ada faktor penghalang dari segi relasi sosial antara kedua tokoh ini," jelas Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Minggu (26/3/2018).

Suasana lokasi terjadinya pertemuan, yaitu di Istana Negara Bogor dan di Kebun Raya Bogor, menurut dia, menunjukkan bahwa perjumpaan dua sosok suasana santai.

Warna kostum yang dipakai juga menunjukkan seolah dua sahabat yang lama tak jumpa.

Jokowi mengenakan kaus warna kuning, sementara Airlangga memakai kaus warna putih.

"Untuk saling menyenangkan sahabatnya, masing-masing mengenakan warna pakaian yang disenangi sahabatnya," ungkapnya.

Lebih jauh, Emrus melihat pertemuan berlangsung pada weekend atau akhir pekan, yang menunjukkan bahwa hari pertemuan sengaja dilakukan pada saat hari libur, lepas dari tugas dan kepenatan keseharian.

Penyediaan waktu libur yang seharusnya digunakan untuk keluarga yakni istri atau suami, anak dan cucu, justru digunakan untuk bertemu dengan seorang "sahabat".

Penyediaan waktu semacam ini bertemu dengan "sahabat" dapat dimaknai sebagai suatu perjumpaan yang sangat khusus.

"Hanya untuk sahabat spesial, seseorang yang super sibuk, seperti Jokowi, memberikan waktu liburnya bertemu dengan sahabat yang sangat dekat," tegasnya.

Dari gerak langkah, menurut Emrus, keduanya nampak melangkahkan kaki dari satu titik ke tujuan lain dengan irama yang pas.

Baca: Kaos Kuning Jokowi dan Kaos Putih Airlangga yang Penuh Arti

"Ini menunjukkan adanya suasana kebatinan yang sama diantara mereka," jelasnya.

Lalu apa makna pertemuan ini dalam konteks suasana politik menjelang Pemilu 2019?

Berdasarkan analisis makna pada simbol non-verbal komunikasi antara dua tokoh sebagaimana diuraikan di atas, bila Emrus Sihombing mengatakan ada proposisi ilmiah, tampaknya Jokowi lebih nyaman berpasangan dengan Airlangga pada Pilpres 2019.

"Tentu dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain ditemukan kesepakatan bersama antar berbagai kepentingan politik pengusung Balon Jokowi - Airlangga pada Pilpres 2019," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas