Kerap Diserang Hasto, Demokrat Mengaku Hubungannya dengan PDIP Tak Baik
Rachland Nashidik menyatakan partainya tak memiliki masalah dengan Presiden Joko Widodo.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menyatakan partainya tak memiliki masalah dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan, partainya memiliki hubungan baik dengan Jokowi.
Hal itu disampaikan Rachland menanggapi pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang membantah PDI-P berupaya memisahkan Jokowi dengan Demokrat.
"Hubungan kami selama ini dengan Pak Jokowi justru tak bisa dibilang buruk. Bahkan, Pak Jokowi dalam acara Rapimnas Partai Demokrat beberapa waktu lalu mencoba kian mendekatkan diri pada kami dengan menyebut dirinya juga 'Demokrat'," kata Rachland melalui keterangan tertulis, Selasa (27/3/2018).
Baca: Kesal karena Ingin Pulang, Pelayan Makanan Cepat Saji Ini Ludahi Pesanan Pelanggan
Ia justru mengatakan, hubungannya dengan PDI-P tidak baik. Terlebih, kata Rachland, Hasto kerap menyerang Demokrat tanpa dasar yang jelas.
Ia menilai, sikap Hasto tersebut menunjukan adanya permasalahan antara PDI-P dengan Jokowi, sebab mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak pernah menyerang Demokrat.
Menurut Rachland, Hasto merupakan juru bicara yang buruk. Namun demikian, Rachland menyatakan partainya tetap membuka ruang komunikasi dengan partai manapun untuk membangun koalisi di Pemilu Presiden 2019.
"Pada pokoknya, Partai Demokrat membuka diri pada semua pihak yang memiliki tujuan sama, yakni demokrasi yang produktif dan bermartabat," lanjut dia.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah bahwa PDI-P berupaya memisahkan Presiden Joko Widodo dengan Partai Demokrat.
"Kami tidak pernah ada upaya memisahkan siapa pun yang memberikan dukungan kepada Jokowi. Bagi yang telah mengetuk pintu, kami akan membuka hal tersebut," ujar Hasto di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Sebelumnya, Hasto mengungkit slogan Partai Demokrat pada 2019 silam, yaitu "Katakan Tidak pada Korupsi" saat membantah pernyataan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto yang menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang proyek tersebut sebesar 500.000 dollar AS.
Akibatnya, Partai Demokrat bereaksi atas pernyataan itu. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan bahkan menilai, pernyataan Hasto itu aneh dan menggelikan karena dinilai menyalahkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat: Hubungan Kami dengan PDI-P Tak Baik"