Satelit China Akan Jatuh di Wilayah Indonesia, Awas, Masih Ada Bahan Bakarnya
Perihal akan adanya peristiwa tersebut, LAPAN meminta masyarakat tidak panik secara berlebihan.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Masyarakat yang berada di seluruh daerah di Indonesia diimbau tetap tenang menyusul dengan informasi dari LAPAN yang menyebutkan dalam beberapa hari ke depan stasiun luar angkasa China, Tiangong 1, akan jatuh ke Indonesia.
Perihal akan adanya peristiwa tersebut, LAPAN meminta masyarakat tidak panik secara berlebihan.
Dengan cara tetap berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan dan LAPAN apabila menemukan sesuatu benda yang tidak dikenali atau asing.
"LAPAN mewanti-wanti ke masyarakat kalau ada pecahan satelit yang jatuh jangan dipegang masih ada sisa bahan roket yang berbahaya. Karena ada sisa tangki bahan bakarnya," ujar Peneliti Astronomi dan Astrofisika, Pusat Sains Antariksa, LAPAN, Tiar Dani, saat dihubungi Tribun Jabar, melalui ponselnya, Kota Bandung, Rabu (28/3/2018).
Tiar mengatakan pihak LAPAN tidak bisa melakukan apa pun karena benda yang jatuh tersebut tidak bisa terkontrol sehingga menyebabkan berbahaya apabila disentuh secara langsung oleh manusia dimana pun berada.
Baca: Ini Jalur Alternatif ke Cianjur atau Bogor Setelah Ditutupnya Jalur ke Puncak Karena Ada Longsor
Baca: Puncak Longsor Lagi, Ini Vdeo Amatir yang Merekam Detik-detik Longsor
"Kalau masyarakat ada yang melihat sesuatu benda yang jatuh tidak diketahui asal usulnya jangan dipegang. Lapor ke Polisi dulu nanti diteruskan ke Lapan. Takutnya ada sisa-sisa bahan bakar yang beracun itu tadi," ujar Tiar.
Ia mengimbau masyarakat supaya tetap waspada hingga ada pemberitahuan secara resmi dari LAPAN hingga tanggal 1 April 2018.
Karena diprediksi satelit tersebut akan jatuh ke bumi. Tetapi tidak perlu panik secara berlebihan.
Kalau pun jatuh, kata Tiar, dari data mereka umumnya jatuh pada permukaan bumi di lautan serta di daerah yang tidak berpenghuni. (*)