Arteria Dahlan Diminta Segera Sampaikan Permintaan Maaf ke Menag
Said mendesak Arteria Dahlan segera melakukan permintaan maaf kepada Kemenag.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Said Aldi Al Idrus menyesalkan ucapan politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan terhadap Kementerian Agama (Kemenag).
Baca: Kodektur Bus Tewas Ditusuk Preman di Bekasi Setelah Terlibat Cekcok Mulut
Arteria mengucapkan kata kasar dalam rapat kerja dengan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menyoroti kasus penipuan ibadah umrah.
Said mendesak Arteria Dahlan segera melakukan permintaan maaf kepada Kemenag.
"DPP BKPRMI mendesak agar Arteria meminta maaf kepada Menteri Agama RI, jangan mentang mentang anggota DPR RI, mulutnya bisa sembarangan cakap saja, hormatilah instansi Kemenag RI yang selama ini sudah berbuat banyak untuk kemashlatan umat di negeri ini," kata Said, Jumat (30/3/2018).
Baca: Mobil Pengiring Pengantin Terbakar di Tengah Jalan Bypass Denpasar-Gilimanuk
Menurut Said, kritikan terhadap pemerintah boleh saja dilakukan bahkan DPR yang memiliki tugas mengawasi kinerja pemerintah.
Tetapi, kata Said, kritikan tersebut juga tidak boleh kasar dan harus mengedepankan sopan santun.
Tak hanya itu, jika Arteria tidak segera melakukan permintaan maaf kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, DPP BKPRMI akan melaporkan ke pihak penegak hukum.
"Kami mendukung Kemenag RI untuk melaporkan Arteria ke pihak berwajib apabila tidak meminta maaf kepada Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin yang juga dewan pembina DPP BKPRMI," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III Arteria Dahlan angkat bicara terkait polemik pernyataannya yang disebut memaki Kementerian Agama dalam rapat kerja dengan Jaksa Agung pada Rabu kemarin, (28/3/2018).
"Kalau berisisan kalau ada keteringsunggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung pak Menteri dan temen-teman Kemenag," ujar Arteria di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis, (29/3/2018).
Arteria mengatakan pernyataan 'bangsat' yang dilontarkan tidak ditujukan kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ataupun Kementerian Agama, melainkan kepada sistem pengawasan yang lemah sehingga kasus penipuan travel ibadah umroh kembali muncul.
"Itu kita tidak mengarah kepada saya katakan pak menteri agama itu bangsat, tidak. Kementeian agama bangsat, tidak. (tapi) ada bahaya laten. Ini kan hutan belantara di sini. Enggak pernah selesai. Kami ingin menyelsaikan," katanya.