LRT Idealnya Jadi Moda Dalam Kota
Light Rapid Transit (LRT) idealnya merupakan moda transportasi antarkawasan di dalam kota.
Editor: Content Writer
Light Rapid Transit (LRT) idealnya merupakan moda transportasi antarkawasan di dalam kota.
LRT bukanlah moda transportasi antarkota seperti yang dikembangkan pemerintah saat ini. Dan LRT juga mestinya terkoneksi dengan moda transportasi massal lainnya.
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengemukakan, LRT yang sedang dibangun pemerintah dengan biaya Rp35 triliun itu sangat tidak ideal.
Di seluruh dunia, konsep LRT hanya untuk moda dalam kota. Sementara LRT di Jakarta malah menghubungkan empat kota sekaligus, Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang.
“Manfaat LRT tidak terlalu besar bagi masyarakat. LRT tidak terkoneksi dengan transportasi massal berbasis rel lainnya seperti commuter line yang menjadi transportasi favorit masyarakat. Harusnya LRT itu langsung terkoneksi dengan kereta api menuju antarkota dan provinsi. Apalagi ketinggian elevasi stasiunnya yang sangat tinggi dengan naik tangga sekitar 5-6 lantai, ini sangat menyulitkan,” ungkap Bambang di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (28/3/2018).
Dijelaskan politisi Partai Gerindra ini, LRT hanya untuk moda jarak pendek dalam kota. LRT yang dikembangkan pemerintah saat ini tidak strategis untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan konektivitas dengan moda trasnportasi lainnya.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bertanggung jawab atas pengembangan LRT ini.(*)