GMPG Minta KPK Usut Dugaan Keterlibatan Ketua Fraksi Golkar pada Kasus e-KTP
"Sebelum GMPG menyampaikan nama beliau (Malchias Mekeng), dari 2017 nama itu sudah tersebut," ucap Sirajuddin.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) meminta Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut keterlibatan dari Ketua Fraksi Partai Golkar Melchias Markus Mekeng dalam dugaan korupsi proyek e-KTP.
Inisiator GMPG, Sirajuddin Abdul Wahab, menyebut akan memberikan dukungan lembaga antirasuah untuk mengusut pihak lain yang terindikasi menerima aliran uang dari proyek e-KTP, salah satunya Mekeng.
"Kami, GMPG, merasa penting untuk memberikan support moral terhadap pak Setya Novanto maupun KPK dalam rangka membongkar secara jujur proses perjalanan mega korupsi e-KTP," kata Sirajuddin saat menyambangi Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
Sirajuddin mengaku telah mengajukan surat permohonan untuk bertemu dengan pimpinan KPK dan mengajukan permohonan silaturahmi dengan terdakwa kasus korupsi e-KTP yang merupakan eks Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.
"Jadi kami ketemu pak Novanto, kami akan meminta klarifikasi kepada beliau karena penyebutan nama pimpinam partai di dalam proses perjalanan e-KTP ini misalnya pak Mekeng itu kan bukan hal yang baru," tutur Sirajuddin.
Baca: Mekeng Laporkan Inisiator GMPG ke Bareskrim Dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Sirajuddin menyatakan, surat permohonan ini juga menjadi penting karena adanya pelaporan kepada GMPG dari pihak Melchias Mekeng yang melaporkan pencemaran nama baik ke Bareskrim Polri.
Padahal, menurut Sirajuddin, penyebutan nama Melchias bukan pertama kali disebut sebagai salah satu pihak yang menerima aliran dana dalam kasus korupsi e-KTP.
"Sebelum GMPG menyampaikan nama beliau (Malchias Mekeng), dari 2017 nama itu sudah tersebut," ucap Sirajuddin.
Dalam persidangan kasus e-KTP, Setnov menyebut Mekeng menerima aliran dana US$500 ribu melalui keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi.
Melchias Mekeng dalam dakwaan Irman dan Sugiharto disebut menerima uang panas e-KTP sebesar US$1,4 juta. Uang itu disebut diterima Melchias Mekeng dari Andi Narogong dalam kapasitasnya sebagai ketua Banggar DPR.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.