Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis hakim yang menyidangkan kasus terdakwa Antonius Tonny Budiono, eks Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) dibuat heran dengan ulah Tonny.

Bukan tanpa alasan, itu karena Tonny tidur bersama uang Rp 18,9 miliar yang disimpan di 33 tas ransel di rumah dinasnya, Kompleks Mess Perwira Bahtera Suaka Blok B 1-2, jalan Gunung Sahari Raya No 65 Jakarta Pusat.

"‎Yang ditemukan di kamar anda kan Rp 18 miliar lebih di 33 tas. Itu kenapa tidak diinvestasikan atau disimpan di bank?" tanya hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Baca: Antonius Tonny Mengaku Di Depan Hakim Banyak Terima Pemberian, Termasuk dari Ignatius Jonan

Menjawab itu, Tonny mengaku sama sekali tidak terpikirkan untuk menginvestasikan uang tersebut. Apalagi untuk menyimpan di bank, ini karena kesibukan dirinya sebagai seorang Dirjen.

"Saya tidak sempat mikir uang mau diinvestasikan, saya sibuk yang mulia. Handphone saya harus stan by 24 jam. Tidur, disamping saya itu handphone.‎ Karena kalau besok pagi menteri mau ratas, saya sampai malam harus siapkan bahan," ungkap Tonny.

"Tetap saja, saudara ini aneh. Uang sebanyak itu dibiarkan di kamar," kata hakim.

"Itu bobohnya saya yang mulia. Pernah saya sampai rumah langsung tidur. Pintu rumah terbuka, tapi uang saya masih ada," jawab Tonny.

Baca: BPK Nilai Kemenkumham Belum Efektif Tangani Kelebihan Kapasitas Lapas

Hakim lanjut menanyakan apakah keluarganya ada yang mengetahui Tonny menyimpan tas berisi uang miliaran rupiah atau tidak.

Tonny menjelaskan, yang mengetahui ialah istrinya yang kini telah meninggal. Sementara anak-anaknya tidak ada yang mengetahui sama sekali.

"Yang tahu hanya istri saya, keluarga lain tidak ada yang tahu. Istri saya keturunan kraton, pantang tanya hal yang tabu. Anak-anak juga pantang masuk kamar orang tua," singkatnya.