Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AMSI Desak Pemerintah Jamin Keamanan Data Pengguna Facebook

AMSI mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meminta Polri menyelidiki potensi pelanggaran keamanan data pengguna Facebook.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in AMSI Desak Pemerintah Jamin Keamanan Data Pengguna Facebook
Tribunnews.com
Pada 9 April Facebook Ungkap Siapa Pengguna Indonesia yang Dicuri Datanya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meminta Kepolisian Republik Indonesia menyelidiki potensi pelanggaran keamanan data pribadi oleh perusahaan media sosial asal Amerika Serikat, Facebook.

Rencana itu disampaikan Menteri Kominfo Rudiantara menyusul penjelasan Facebook mengenai kemungkinan bocornya data 1 juta pengguna Facebook asal Indonesia dalam skandal yang melibatkan lembaga konsultan politik Cambridge Analytica.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengungkapkan kemunculan kasus ini di tahun-tahun politik--ketika warga Indonesia bersiap memilih kepala daerah, anggota parlemen dan presiden--menjadikannya sangat sensitif.

Karena itu AMSI mengeluarkan pernyataan sikap terkait bocornya data pengguna Facebook tersebut.

AMSI meminta pemerintah untuk menjamin keamanan data pribadi warga dan memastikan tidak ada penyalahgunaan data itu untuk kepentingan politik dalam pemilihan umum.

Baca: Buronan Pembunuh Pengemudi Taksi Online Kirim Pesan kepada Kades Lewat Facebook

"AMSI juga meminta Dewan Perwakilan Rakyat untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang Undang Perlindungan Data Pribadi," kata Wenseslaus Manggut dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (7/4/2018).

Berita Rekomendasi

Poin ketiga, AMSI mendesak Facebook untuk memperbaiki mekanisme perlindungan data pribadi penggunanya, serta mengidentifikasi dan menghapus konten hoaks, hate speech, konten SARA, yang beredar di platformnya.

Selain itu Kepolisian Republik Indonesia juga didesak untuk menyelidiki benar tidaknya data sejuta pengguna Facebook Indonesia yang bocor sebagaimana ramai diberitakan media massa.

Wenseslaus mengatakan, sebagai organisasi yang menaungi pengelola media-media siber yang profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik, AMSI siap bekerjasama dengan semua pihak untuk membantu meningkatkan kredibilitas informasi yang disebarkan melalui media sosial.

Baca: BREAKING NEWS: Pendaki Selandia Baru yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Tak Bernyawa

Di seluruh dunia, diperkirakan tak kurang dari 87 juta data pengguna Facebook juga bocor 


Asal muasal kebocoran masif data Facebook ini diungkap oleh Christopher Wylie, mantan kepala riset Cambridge Analytica, pada koran Inggris, The Guardian, Maret 2018 lalu.

Menggunakan aplikasi survei kepribadian yang dikembangkan Global Science Research (GSR) milik peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr Kogan, data pribadi puluhan juta pengguna Facebook berhasil dikumpulkan dengan kedok riset akademis.

Data itulah yang secara ilegal dijual pada Cambridge Analytica dan kemudian digunakan untuk mendesain iklan politik yang mampu mempengaruhi emosi pemilih.

Konsultan politik ini bahkan menyebarkan isu, kabar palsu dan hoaks untuk mempengaruhi pilihan politik warga.

Induk perusahaan Cambridge Analytica yakni Strategic Communication Laboratories Group (SCL) sudah malang-melintang mempengaruhi pemilihan di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas