Terusik Jaksa Selalu Tanya Saksi soal Bakpao di Kepala Novanto, Fredrich Akhirnya Bawa Bakpao
Terdakwa Fredrich Yunadi merasa dirinya selalu diejek oleh jaksa KPK yang berkali-kali mengungkit pernyataan benjolan sebesar bakpao di kepala Setnov.
Editor: Dewi Agustina
Jaksa juga membandingkan keterangan saksi dengan pernyataan Fredrich kepada wartawan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
Saat itu, Fredrich menyebut luka di dahi Novanto berdarah-darah dan benjol sebesar bakpao.
Padahal, sejumlah perawat dan dokter yang bersaksi di pengadilan mengatakan bahwa Novanto hanya mengalami luka kecil berupa goresan.
Baca: Zumi Zola Berbagi Kamar Sel dengan Andi Narogong
Selain itu, luka tersebut tidak sampai mengeluarkan darah.
Fredrich merasa konfirmasi jaksa itu sebagai upaya mengejek dirinya.
Karena itu, kemarin, sebelum sidang, Fredrich menyiapkan bakpao yang diletakkan di piring styrofoam dan di-wrapping.
"Mohon izin ini adalah bakpao. Jadi kalau mengatakan bakpao gede sepiring ini Pak, mungkin yang ngomong otaknya sepiring ini Pak," kata Fredrich.
Menurut Fredrich, bakpao mini itu adalah bakpao khas Surabaya.
Fredrich adalah mantan pengacara Setya Novanto yang diadili atas sangkaan menghalangi penyidikan KPK terhadap Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi e-KTP.
Fredrich diduga mengatur skenario agar Setya Novanto terkesan mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit dan terhindar dari pemeriksaan KPK.
Saksi yang dihadirkan kemarin adalah Achmad Rudiansyah, asisten advokat di Kantor Advokat Yunadi and Associates.
Dalam persidangan, Rudi dikonfirmasi oleh jaksa seputar keterangan Fredrich kepada wartawan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau pada 16 November 2017.
Saat itu, Fredrich menyebut bahwa ada benjolan sebesar bakpao di dahi Setya Novanto.
Rudi mengaku bahwa awalnya dia tidak mengetahui ada pernyataan seperti itu. Ia baru tahu sepatah pernyataan Fredrich ramai dibahas di media massa.