ISOIC: Pendidikan Keagamaan Sangat Penting bagi Negara yang Berkonflik
"Di luar isu-isu konflik yang terjadi kita harus tetap peduli isu kemanusiaan, salah satunya ya pendidikan.."
INDONESIAN Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC) menilai pentingnya pendidikan bagi masyarakat yang berada di negara konflik.
Bahrul Hayat Ketua Harian Indonesian Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC) mengungkapkan, pendidikan menjadi alat yang penting dalam pemulihan konflik yang terjadi. Seperti konflik di Filipina Selatan yang tidak kunjung menemui titik perdamaiannya.
Dalam sejarah konflik itu sangat panjang, penyebabnya dibalik itu sangat banyak. Mulai dari sistem pemerintahan, ada aspek lokal, ada konfrontasi juga, aspek ekonomi. Itulah multi dimensi, di atas semua itu ada hal yang harus didorong jangan sampai mereka tidak dapat hak hak khususnya pendidikan ini.
"Anak-anak yang terkena dampak konflik ini membutuhkan medium pendidikan terlebih pendidikan keagamaan. Di luar isu-isu konflik yang terjadi kita harus tetap peduli isu kemanusiaan, salah satunya ya pendidikan," tuturnya di kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan 'Kerjasama Penyelesaian Konflik di Filipina Selatan Melalui Pendidikan dan Keagamaan' di Ruang Utama Lantai 3 Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin No. 6 Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Ia menilai banyak hasil yang akan didapatkan dari pendidikan, selain menyelamatkan generasi mendatang juga diharapkan dengan pendidikan konflik yang terjadi bisa berdamai dan selesai.
Terlebih Indonesia sangat dikenal dalam dunia pendidikan islamnya. Indonesia juga menjadi kiblat negara-negara lain dalam dunia pendidikan madrasah dan pesantren.
"Banyak negara lain yang ingin belajar mengenai pendidikan islam di Indonesia, bagaimana pendidikan madrasah dan pesantren kedudukannya setara dengan sekolah pada semua jenjang dan diakui sebagai sistem pendidikan nasional," ucapnya.
Ia menambahkan ISOIC sebagai suatu perhimpunan masyarakat Indonesia yang peduli untuk penguatan peran OKI dalam berbagai aspek.
Organisasi ini dominan berisikan dari para mantan duta besar di berbagai negara. ISOIC juga rutin melakukan kajian, penelitian maupun pengembangan isu-isu baik regional maupun internasional.
"Kami organisasi yang tidak mengeksekusi, kami hanya bisa memberikan masukan, hasil kajian dan rekomendasi. Kami bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Agama, diharapkan kerjasama ini dapat menunjukkan peran Indonesia dalam dunia Internasional," paparnya. (M18)