PDIP Tanggapi Positif Pertemuan Jokowi Dengan Alumni 212
"Jadi kami menanggapi itu sebagai hal yang positif, hal yang baik, karena Pak Jokowi adalah presiden dari seluruh masyarakat Indonesia,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merespon positif pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Tim 11 Ulama Alumni 212 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018).
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menerangkan, pertemuan antara Jokowi dan Alumni 212 menunjukan seorang pemimpin yang mau berdialog dan mendengarkan seluruh lapisan masyarakat.
Baca: Menteri Agama Larang Ceramah Agama Disisipi Politik Praktis
"Meskipun tiap kali selalu berbeda pandangan, tapi belajar dari para pendiri bangsa, menunjukkan semangat musyawarah itu kan bagian dari sila keempat Pancasila," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).
Partai berlambang banteng moncong putih itu, merespon positif pertemuan yang berlangsung antara Jokowi dengan Tim 11 Ulama Alumni 212.
"Jadi kami menanggapi itu sebagai hal yang positif, hal yang baik, karena Pak Jokowi adalah presiden dari seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Baca: Istri Munir Kirimkan Surat Terbuka Untuk Jokowi
Sebelumnya, Ketua Tim 11 Alumni 212 Misbahul Anam membenarkan adanya pertemuan dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, pertemuan itu, membahas persoalan terkait ulama.
"Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212," ujar Misbahul di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).
Baca: Fadli Zon Mulai Himpun Tanda Tangan entuk Pansus Angket Perpres TKA
Pertemuan tersebut, ucap Misbahul, diharapkan agar Presiden mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212 dan mengembalikan hak-hak para ulama dan aktivis 212 korban kriminalisasi sebagai warga Negara.
Presiden Jokowi menyampaikan, hampir setiap hari bertemu dengan para ulama. Terkadang ia yang berkunjung ke pondok pesantren, tetapi tak jarang juga para ulama yang datang menemui dirinya di Istana.
"Hampir setiap hari, hampir setiap Minggu," ujar Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Jokowi mengatakan, pertemuan-pertemuan tersebut bertujuan menjalin tali silaturahim dengan para ulama, kiai, dan ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air.
Selain itu, pertemuan dengan ulama juga bertujuan menjalin persaudaraan dalam rangka menjaga persatuan.
"Sehingga kita harapkan dengan tersambungnya silaturahim, dengan beriringnya antara ulama dan umara, kita dapat menyelesaikan banyak masalah, banyak problem, persoalan-persoalan yang ada di umat, di masyarakat," ujar Jokowi.