Neno Warisman, Penyanyi Bintang Film Era 1980-an, Donatur Terbesar Deklarasi #2019GantiPresiden
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengungkapan asal muasal dana yang dipergunakan untuk deklarasi termasuk membuat buku saku.
Editor: Suut Amdani
Neno pun melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra Perancis Universitas Indonesia.
Neno terkenal sebagai penyanyi di era 80-an.
Lagu Neno banyak yang terkenal hingga kini, seperti lagu "Matahariku", begitu pun duetnya dengan Fariz RM, "'Nada Kasih", dan juga lagu religi "A Ba Ta Tsa".
Sebagai pemain film, Neno terkenal karena aktingnya sebagai Sayekti di film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan TVRI dan disutradarai oleh Irwinsyah.
Selain itu, Neno juga pernah bermain dalam film Semua Sayang Kamu (1989) yang masuk dalam nominasi Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1989.
Tahun 2005, Neno bermain dalam film garapan Garin Nugroho Rindu Kami PadaMu (2005).
Film ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Asia di Osian’s Cinefan Festival ke-7 di New Delhi, India, yang berlangsung 16-24 Juli 2005.[2]
Pada tahun 1991, Neno memutuskan untuk memakai jilbab dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia religi, sosial dan pendidikan serta aktif membantu sosialisasi program Pendidikan Anak Dini Usia (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional.
Sering diundang untuk berbicara di seminar-seminar para ibu.
Berbicara terutama tentang pengasuhan anak yang benar, pendidikan negeri, dan kesehatan.
Pada ulang tahunnya yang ke-40, 21 Juni 2004, Penerbit Syaamil menerbitkan buku Neno bertajuk Izinkan Aku Bertutur.
Tahun 2006, dengan penerbit yang sama, Neno merilis buku berjudul Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi.
Buku pertama dari trilogi opera keluarga ini adalah sebuah refleksi batin yang tulus dan amat mendalam dari seorang Neno Warisman tentang keajaiban keajaiban jiwa yang ia alami dan saksikan dari anak anaknya yang menggemaskan, smart, aktif dan shalih.
Pada bulan juni 2008 memulai kampanye "PMM", pola makan yang menyelamatkan.