Wakil Ketua DPR Khawatir Rupiah Semakin Melemah Terhadap Dolar AS
Taufik meminta pemerintah dan Bank Indonesia segera mengambil langkah konkret mengatasi hal ini.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan khawatir nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah.
Taufik meminta pemerintah dan Bank Indonesia segera mengambil langkah konkret mengatasi hal ini.
Pasalnya, akibat semakin melemahnya rupiah, berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis.
Baca: Iring-iringan Kendaraan Polisi Bergerak Keluar dari Mako Brimob
Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), spot dibuka melemah 33 poin ke Rp14.085.
Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36 persen di Rp14.052 per dolar AS, seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan, Selasa (8/5/2018).
Baca: Bripka Denny Gugur Tepat 6 Hari Sebelum Ulang Tahunnya
“Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kita berharap jangan sampai tembus ke angka Rp15 ribu, dalam kaitan menghadapi dolar AS. Kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret, dengan menstabilkan nilai kurs. Fundamental ekonomi kita harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Rabu (9/5/2018).
Waketum DPP PAN itu menuturkan jika rupiah semakin melemah, dampaknya akan semakin terasa bagi negara dan pelaku usaha.
Pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor, akan keberatan, karena transaksinya menggunakan dolar.
Sementara dampak terhadap negara, akan terjadi pembengkakan kewajiban membayar utang luar negeri Indonesia hingga Rp5,5 triliun.
“Selisih pembengkakan ini cukup tinggi, bahkan hingga Rp5,5 triliun. Dengan begitu, ruang fiskal kita semakin sempit, hanya karena perbedaan kurs itu. Walaupun di satu sisi kita bisa membayar utang jatuh tempo. Negara dan BI diharapkan hadir untuk menstabilisasi kurs ini, jangan sampai tembus Rp15 ribu,” tegas Taufik.