TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kericuhan terjadi di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5/2018) malam.

Kericuhan yang membuat 5 anggota polisi meninggal dunia ini diketahui sempat beredar melalui postingan media sosial Instagram.

Keberadaan alat komunikasi tersebut sempat ditanyakan pada Kordinator Pengacara Muslim Achmad Michdan.

Achmad Michdan pun enggan menanggapi hal itu.

Baca: Achmad Michdan Dengar Suara Letusan Saat Ditelepon Seseorang dari Dalam Sel Saat Ricuh Mako Brimob

Dia menegaskan itu bukan menjadi wewenangnya.

"Saya enggak bisa jawab (soal HP yang dipakai untuk live instagram) yang jelas itu kan tempat kepolisian, itu bukan wewenang kami," ujarnya di kantor MER-C, jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Kamis (10/5/2018).

Namun, ia mengatakan memang ada alat komunikasi di ruang tahanan, meski tak secara gamblang membahasnya.

"Yang jelas kalau kita punya ponsel juga apa yang kita inginkan untuk kebutuhan kita kan? Mau komunikasi ke siapa ke siapa. Pasti itu, tapi secara realita bahwa ada ponsel di dalam. Kita enggak membahas itu," sambung Michdan.

Sebelumnya, Achmad Michdan mengaku sempat berkomunikasi dengan seseorang dari dalam sel saat kejadian kericuhan berlangsung.

"Sekitar setengah 9 malam, Selasa malam, ya kira-kira itu komunikasinya lewat telepon, saya ditelpon memang ada kejadian menginformasikan ada kejadian tersebut. kemudian terdengar suara letusan, ada korban pak," kata Michdan.