Anggota DPR: Napi Teroris Harus Diawasi Super Ketat
Satu di antaranya, anggota DPR RI sekaligus politisi Golkar Ace Hasan Syadzily yang meminta agar Polri tegas dalam menindak para napi teroris.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kerusuhan berdarah yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dan dilakukan para narapidana teroris serta menewaskan lima polisi mendapatkan sorotan dari banyak pengamat dan politisi.
Satu di antaranya, anggota DPR RI sekaligus politisi Golkar Ace Hasan Syadzily yang meminta agar Polri tegas dalam menindak para napi teroris.
Menurutnya, peristiwa berdarah yang terjadi di rumah tahanan tersebut harus dijadikan bahan pelajaran agar kedepannya kasus tersebut tidak kembali terulang.
Baca: Jelang Tengah Malam, Massa Aksi 115 Mulai Berdatangan di Masjid Istiqlal
"Belajar dari kasus tersebut, kami mendorong agar kepolisian lebih tegas terhadap tahanan terpidana kasus teroris," ujar Ace, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Kamis sore (10/5/2018).
Ace menekankan, pengamanan terhadap para napi teroris harus dilakukan secara sangat ketat.
"Mereka harus diawasi secara super ketat," tegas Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII itu pun menilai, penganiayaan berujung pembunuhan terhadap para polisi sangat tidak dibenarkan.
Apalagi persoalan yang menjadi dasar dari aksi kerusuhan itu lantaran masalah sepele, yakni makanan.
"Kalau persoalannya soal masalah sepele seperti makanan, seharusnya (penyanderaan berujung pembunuhan) itu tidak boleh terjadi," kata Ace.
Sebelumnya kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, lantaran aksi para narapidana teroris yang melakukan kerusuhan berdarah sejak Selasa malam hingga Kamis pagi.
Lima orang polisi dinyatakan tewas sedangkan sejumlah polisi lainnya mengalami luka, termasuk sandera terakhir yang dibebaskan, Bripka Iwan Sarjana.
Sementara itu, ada pula seorang korban tewas lainnya yang merupakan narapidana teroris.
Kelima polisi yang tewas sebagian besar merupakan anggota Densus 88 anti teror dan mengalami luka robek cukup dalam, akibat senjata tajam di bagian leher.
Sementara seorang lainnya tewas lantaran mengalami luka tembak di bagian kepala dan dada.
Para napi teroris yang telah membuat rusuh Mako Brimob pun kini telah dibawa ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.