Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak ambil pusing dengan manuver politik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Pemilu 2019 mendatang.

Termasuk langkah Cak Imin membentuk posko relawan Join yang merupakan akronim dari Jokowi-Cak Imin.

"Bagus Cak Imin percaya diri. Pertanyaannya Capresnya siapa," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi, Jumat (11/5/2018).

Baca: Perdana Menteri Israel: Iran Telah Melanggar Batas Merah dan Tindakan Kami Sudah Sesuai

Menurut pria yang karib disapa Awiek tersebut kepercayaan diri Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi tersebut merupakan hakn pribadinya.

Bagi PPP pembahasan Cawapres Jokowi akan dilakukan setelah Pilkada 2018.

Baca: Cak Imin Sebut Hampir Mungkin Jadi Cawapres Jokowi

"Pak Airlangga mau bermanuver silakan. Cak Imin mau bermanuver silakan, pak Romi (Romahurmuziy) pun mau bermanuver, dan sampai saat ini manuvernya bukan manuver cawapres, tapi manuver sebagai ketum PPP, silakan saja. Toh nanti akan diputuskan setelah pilkada dan yang punya kewenangan memutuskan pak Jokowi sebagai user," katanya.

‎Menurut Awiek memilih Cawapres seperti memilih pasangan rumah tangga.

Baca: Cak Imin: Cawapres Harga Mati

Harus ada kecocokan antara satu dengan yang lainnnya. PPP menurutnya tidak risau dengan manuver partai lain di koalisi dalam mengusulkan cawapres.

Karena menurutnya, hingga saat Ini Jokowi sama sekali belum menentukan Cawapresnya.

Baca: Cak Imin Usulkan Tangani Terorisme Dengan Tarekat

"Hanya PPP sesuai Munas alim ulama yang lalu baru menyampaikan 5 kriteria Cawapres, siapa itu, silakan saja dinilai pak Jokowi bersama koalisi‎," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sangat percaya diri akan dipilih sebagai Cawapres Jokowi. Alasannya, selain memiliki ‎basis masa yang besar, Jokowi juga menurut Cak Imin telah merestui PKB membentuk Posko relawan Join.