Menhan: Kerusuhan di Mako Brimob Tidak Perlu Siaga 1
"Tidak perlu. Saya ingatkan saja kewaspadaan seluruh kita, apalagi aparat jelas ya Tentara dan Polisi," ujar Ryamizard
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu Mengatakan, kerusuhan yang terjadi di dalam rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada Selasa (8/5/2018) malam, tidak perlu sampai mengeluarkan status keamanan menjadi siaga satu.
"Tidak perlu. Saya ingatkan saja kewaspadaan seluruh kita, apalagi aparat jelas ya Tentara dan Polisi," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Ryamizard mengatakan, menghadapi teroris salah satunya dengan bela negara, menurutnya dalam menghadapi teroris tidak bisa dengan persenjataan tetapi dengan rakyat.
"Salah satunya itu bela negara, menghadapi teroris dengan kekuatan bersenjata itu cuma satu persen, mengatasi teroris tak bisa dengan Alutsista, tapi dengan rakyat," katanya.
Ryamizard menambahkan, jika ada bela negara para teroris tidak akan bisa bergerak dengan 250 juta jiwa penduduk di Indonesia.
"Kalau kita ada ruang bela negara dia tak akan bisa bergerak, wong 250 juta, bela negara siapa, Indonesia, kalo enggak mau bela negara Indonesia, keluar saja dari sini," katanya.
Ryamizard juga mengatakan, kerusuhan tersebut merupakan pelajaran bagi kepolisian dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap narapidana meski mereka sudah berada di dalam sel tahanan.
"Itu pelajaran bagi polisi walaupun pahit," katanya.
Ryamizard juga mengatakan hal tersebut menjadi pelajaran bagi TNI jangan sampai hal tersebut terjadi untuk kedua kalinya.
"Tapi itu pelajaran bagi TNI juga, jangan sampai terjadi lagi yang kedua kalinya, sama TNI dengan Polisi saya ingin tidak terulang lagi," katanya.