Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RUU Anti-terorisme Belum Selesai, Menhan : Jangan Ada Keinginan Tertentu

Ryamizard mengatakan jika teroris ingin mengganti ideologi negara, TNI harus membela sampai mati.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in RUU Anti-terorisme Belum Selesai, Menhan : Jangan Ada Keinginan Tertentu
Tribunnews.com/Wahyu Firmansyah
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu. TRIBUNNEWS.COM/WAHYU FIRMANSYAH 

Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme belum juga selesai.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan jika jangan sampai ada ego sektoral dan jangan ada keinginan tertentu.

"Saya minta tak ada ego sektoral, jangan ada keinginan-keinginan tertentu," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Ryamizard menganggap jika teroris merupakan musuh bersama bukan musuh satu orang saja.

"Apa namanya teroris musuh bersama, bukan musuh satu orang satu orang saja, ga betul, jadi jangan sampai oh dia musuh TNI musuh itu, jadi teroris itu musuh kita bersama-sama kok, TNI siapa polisi siapa, kan sama-sama aparat negara," katanya.

Ryamizard mengatakan jika teroris ingin mengganti ideologi negara, TNI harus membela sampai mati.

BERITA TERKAIT

"Kalau teroris itu mau mengganti ideologi negara, khilafah lah macam-macam, tentara itu membela ideologi negara tidak menyerah sampai mati," katanya.

Baca: Emas Antam Ditransaksikan Rp 660.000 per Gram

Saat ditanyakan mengenai keterlibatan TNI dalam menangani teroris, Dia mengatakan seluruh aparat negara bisa ikut menangani terorisme, tetapi harus diatur.

"Pasti dong, jangankan tni, hansip juga bisa kok, semua juga bisa, kenapa aparat negara ga bisa, tetapi nanti diatur itu," katanya.

Ryamizard mengatakan jika harus diatur kapan TNI ikut menangani kejadian terorisme

"Jadi kapan dia ikut kapan dia tidak ikut, jadi harus sama-sama, kapan Polisi penuh tak ada TNI nya, kapan TNi penuh tak ada Polisinya, kapan bersama-sama," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas