Rusuh di Mako Brimob, Partai Berkarya Minta Polri Evaluasi Diri
Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso Juga meminta Polri untuk mengevaluasi diri secara total
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senada dengan Presiden Joko Widodo yang meminta Polri melakukan evaluasi secara total atas peristiwa rusuh di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso Juga meminta Polri untuk mengevaluasi diri secara total dan menyeluruh agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
"Kami meminta agar kepolisian mengevaluasi secara menyeluruh terhadap sistemnya. Jangan-jangan ini ada kesalahan, jangan-jangan memang ada hal-hal yang selama ini menimbulkan ketidakadilan atau ada faktor lain," tegasnya usai menghadiri diskusi bertema : Mengejar Ambang Batas Parlemen di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
Atas peristiwa yang berimbas pada gugurnya lima anggota Polri, Priyo Budi Santoso menyatakan turut berduka dan menaruh simpati yang luar biasa. Dia melanjutkan evaluasi total harus segera dilakukan.
"Polisi harus evaluasi, kasihan prajurit yang berangkat rendah jadi korban hanya karena sistem. Soal kesigapan dari Wakapolri dan Menkopolhukam yang mendinginkan situasi supaya tidak berlarut, kami apresiasi," imbuhnya.
Diketahui, narapidana kasus terorisme sempat menguasai rutan Mako Brimob selama 36 jam sejak Selasa (10/5/2018). Insiden ini mengakibatkan lima korban jiwa dari anggota Polri dan satu narapidana kasus terorisme yang hingga kini jenazahnya masih ada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.