Mantan Kombatan JI Ungkap Alasan Surabaya Jadi Sasaran, Dan Pelaku Satu Keluarga Termasuk Perempuan
Ali Fauzi, sang mantan kombatan, pentolan Jamaah Islamiyah (JI) yang juga adik kandung Amrozi, tersangka Bom Bali I
Editor: Suut Amdani
Ali Fauzi mencontohkan, teroris itu ditimpakan penyakit gudik, maka harus dicari tahu penyebab utamanya.
Kalau sudah ditemukan, maka cara pengobatannya akan mudah.
Balas Dendam
Sebelumnya diberitakan, Minggu (13/5), Manzi, panggilan lapangan Ali Fauzi saat di medan tempur, mengungkapkan, teror bom yang meledak di tiga gereja di Surabaya itu adalah bagian dari balas dendam terkait dengan peristiwa di Mako Brimob.
Munculnya rekaman di video, Instagram, yang menunjukkan bagaimana seorang anggota polisi menyuapi makan napiter dengan kedua tangan diborgol dalam bus dalam perjalanan menuju Nusakambangan, menjadi penyulut kemarahan mereka yang sejalan dengan para napiter.
“Jadi kelompok ini sangat terprovokasi dengan video yang beredar luas itu,” ungkap Ali Fauzi.
Kelompok teroris mana yang beraksi di Surabaya meledakkan bom di tiga gereja?
Ali Fauzi memantapkan keyakinannya bahwa pelakunya adalah kelompok yang bergerak dalam medio empat hingga lima tahun terakhir.
“Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS,” tandasnya.
Tapi mengapa yang jadi sasarannya gereja, Ali membeberkan, sesungguhnya aksi serupa pernah tahun 2000.
Saat itu, gerakan serentak terjadi di sembilan kota termasuk di antaranya di Batam, Pekanbaru, Mojokerto, Bandung, dan Jakarta dengan pengiriman 25 paket bom.
“Yang beda, modelnya antara dulu dan sekarang,” katanya.
Dalam kejadian ini, menurut Ali Fauzi, polisi tidak berarti kecolongan.
Karena pada dasarnya polisi tahu akan ada balasan, hanya tidak diketahui pasti kapan dan dimana akan terjadi.