Pelaku Bom di Surabaya Ternyata Berpendidikan, Lulusan Sarjana Perguruan Tinggi Ternama
Menurut catatan ITS, Budi menempuh Program S1 di Teknik Kimia tahun 1988 dan lulus pada tahun 1996.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satu terduga teroris yang tewas dalam rangkaian insiden di Surabaya, ternyata lulusan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya.
Dia adalah Budi Satrijo, yang ditembak mati Tim Densus 88 Mabes Polri di rumahnya, di kawasan Perumahan Puri Maharani, Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Rektor ITS Surabaya, Prof Joni Hermana mengakui hal tersebut.
Menurut catatan ITS, Budi menempuh Program S1 di Teknik Kimia tahun 1988 dan lulus pada tahun 1996.
Baca: Anak Anton Selamatkan 2 Adiknya dari Bom, Tolak Doktrin Teroris dari Ayahnya
Prof Joni Hermana menjelaskan, pada masa studinya Budi tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan dan normal seperti mahasiswa lainnya.
Budi juga aktif dalam kegiatan berwirausaha.
“Sebagai alumnus yang lulus 22 tahun yang lalu, seluruh aktivitas yang bersangkutan tentunya di luar sepengetahuan ITS dan semua merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing di depan hukum,” jelas Prof Joni.
Selain Budi Satrijo, Anton Ferdianto, terduga teroris yang ditembak mati di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, juga pernah tercatat sebagai mahasiswa D-III Teknik Elektro ITS pada tahun 1991.
Baca: Ais Batal Ikut Kejuaraan Bela Diri di Malaysia Gara-gara Diajak Orang Tuanya Jadi Bomber di Surabaya
Namun, ia tercatat hanya menjalani kuliah satu tahun dan selanjutnya tidak aktif kembali.
“Jadi bisa dikatakan Drop Out otomatis dan bukan alumnus ITS. Kami tidak mengetahui status yang bersangkutan selanjutnya,” ujarnya di hadapan awak media.
Joni Hermana mengatakan bahwa ITS memiliki seratus ribu lebih alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, dan yang aktif dalam kegiatan alumni hanya sekitar seribu orang.
Sedang kedua terduga pelaku tersebut merupakan alumni yang tidak aktif di ITS.
“Selama ini kegiatan yang terkait alumni, kami bekerja sama dengan IKA (Ikatan Alumni) ITS. IKA lah yang menentukan siapa alumni yang akan menjadi pembicara jika diundang dalam acara ITS dan kedua terduga pelaku ini tidak pernah menjadi pembicara,” ujar Joni.
Joni menegaskan bahwa ITS tidak memiliki kaitan dengan apa yang mereka lakukan setelah lulus atau tidak terlibat lagi dengan ITS. (Sulvi Sofiana)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul ITS Akui Seorang Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukodono Sidoarjo Pernah Kuliah di ITS.