Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituding PSI Tidak Bersikap Adil, Ini Penjelasan Bawaslu

Kepala Bagian Temuan dan Laporan Bawaslu, Yusti Erlina, menjelaskan dan memberi tanggapan terkait tudingan pihaknya yang dianggap tidak adil.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Dituding PSI Tidak Bersikap Adil, Ini Penjelasan Bawaslu
Tribunnews.com/VINCENTIUS JYESTHA
Kepala Bidang Temuan dan Laporan Bawaslu, Yusti Erlina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Temuan dan Laporan Bawaslu, Yusti Erlina, menjelaskan dan memberi tanggapan terkait tudingan pihaknya yang dianggap tidak adil dalam memproses pelanggaran parpol.

Bawaslu dituding cepat dalam memproses laporan pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), namun tidak halnya dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan lainnya.

Baca: Lima Siswi Korban Gendam Tersadar Setelah Dengar Kumandang Azan

"Iklan yang dilakukan PSI itu cakupannya atau lingkupnya nasional. Bawaslu DKI lalu cepat mengusut hal itu, melalui temuan Pak Afif," ujar Yusti, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018). 

Sementara, terkait pelanggaran iklan PAN, Yusti menjelaskan jika pihaknya tetap mengusut serta memproses laporan tersebut.

Namun, lantaran lingkup iklan dari PAN hanya berada di Jawa Timur, maka diproses oleh Bawaslu Jawa Timur. 

"Kalau PAN khusus di Jawa Timur, nah Bawaslu Jatim itu sedang proses," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Dalam kesempatan yang sama, sikap Bawaslu ini dipertanyakan oleh peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus.

Menurut Lucius, Bawaslu takut memproses PAN, karena merupakan partai besar. Sementara PSI tergolong partai baru dan 'masih' kecil.

"Tidak cuma PSI ada partai lain juga, apa yang membuat itu sulit untuk diproses cepat buat Bawaslu lakukan seperti PSI, kalau bukan ketakutan Bawaslu terhadap partai yang diproses," kata Lucius.

Sehingga, secara gamblang, ia meragukan kinerja Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu selama ini. Dia menuding Bawaslu hanya ingin menunjukkan kekuatannya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas