Pimpinan dan Pejabat BPIP Bergaji Tinggi, Gerindra: Pemerintah Tidak Peka
Menurutnya keputusan memberikan gaji dengan nilai yang sangat besar tersebut menandakan bahwa pemerintah saat ini kurang peka
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade angkat bicara soal polemik besaran gaji pimpinan dan pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Menurutnya besaran gaji pimpinan, salah satunya ketua dewan pengarah BPIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri sangat mengagetkan.
"Mengagetkan lebih tinggi dari presiden dan menteri," ujar Andre, Senin, (28/5/2018).
Menurutnya keputusan memberikan gaji dengan nilai yang sangat besar tersebut menandakan bahwa pemerintah saat ini kurang peka terhadap perasaan masyarakat. Disaat Indonesia mengalami masalah ekonomi, mulai dari masalah lapangan pekerjaan, nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus mesosot, pemerintah malah mengeluarkan kebijakan yang kontroversial.
"Eeh elit malah diberi gaji wah, pemerintah tidak memikirkan perasan rakyat," katanya.
Sebelumnya Perpres nomor 42/2018 yang baru diteken Jokowi, pimpinan dan pejabat BPIP mendapat hak keuangan berserta sejumlah fasilitasnya. Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mendapatkan gaji Rp 112.548.000 per bulan.
Para anggota dewan pengarah seperti Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Ma'ruf Amin, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya mendapat gaji Rp 100.811.000 per bulan.
Sementara itu Kepala BPIP Yudi Latif mendapatkan gaji Rp 76.500.000.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.